Goa Kembar adalah gua yang penuh misteri di Sumatera Utara. Tidak ketahuan di mana ujungnya, ada patung-patung dan ritual tertentu. Tak seperti kebanyakan desa di wilayahnya, Desa Adin Tengah memiliki patung-patung batu sebagai bagian dari sejarah pendirian desa. Warga kerap menggelar ritual kecil di sana, dan kini patung-patung itu seolah memanggil wisatawan untuk datang.
Objek wisata sejarah ini tepatnya terletak di Dusun III Tambak Pajok, Desa Adin Tengah, Kecamatan Selapian, Kabupaten Langkat. Di sana, terdapat sepasang goa yang terbentuk alami di antara hutan dan perbukitan kawasan Bukit Barisan.
Pada dinding goa dan sisi dalamnya, terdapat 10 arca atau patung kuno dan beberapa ukiran batu. Patung dan ukiran ini diduga bagian dari kebutuhan prosesi adat dan peribadatan masyarakat Karo di masa lalu.
Untuk menuju Situs Goa Kembar, wisatawan dapat melalui perjalanan darat selama kurang dari tiga jam dari Kota Medan. Selanjutnya melintasi Jalan Lintas Langkat-Karo menuju Objek Wisata Pemandian Alam Desa Lau Kulap, Kecamatan Kuala.
Alternatif lainnya, wisatawan dapat mengunjungi Situs Goa Kembar dengan mengawali perjalanan darat dari Kota Binjai menuju Kecamatan Salapian. Dari Salapian, melewati Jalan Lintas Binjai-Bukit Lawang, yang ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam.
Dimana, dikabarkan bahwa situs Goa Kembar kemungkinan dibangun oleh para pendiri kampung sejak awal abad ke-19 Masehi. Berdasarkan beberapa sumber sejarah dan dokumen, ada kemungkinan arca-arca, ukiran, dan beberapa artefak dibuat oleh Toga Sembiring Brahmana. Dia adalah pendiri Kampung Tambak Pajok (Bendungan Kokoh).
Meskipun begitu, belum dapat memastikan fungsi pembangunan Situs Goa Kembar di masa lalu. Termasuk kebudayaan apa yang melatarbelakangi pembangunan seluruh artefak di tempat tersebut.
Sejauh ini belum dapat kita pastikan, apakah arca di sini bagian dari sarana peribadatan masyarakat Karo yang beragama Budha, atau sebagai pusat pelaksanaan ritual pada sistem kepercayaan Pamena.
Untuk memastikan usia artefak pada Situs Goa Kembar, pihaknya setempak berencana melalukan uji laboratorium terhadap arca dan ukiran batu yang ada. Dan apakah ada kaitanya dengan temuan tulang-belulang manusia di dalam Goa Kembar.