Hampir 54 persen dari 608.000 murid di Bumi Cenderawasih ini harus pasrah dengan keadaan saat siswa di perkotaan melakukan kegiatan pembelajaran online (daring). Sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh akibat meluasnya pandemik COVID-19.
Sebagian wilayah pelosok itu tidak terjangkau oleh layanan internet karena bahkan listrik pun belum masuk.
Kondisi ini membuat seorang guru honorer di pedalaman Papua tepatnya di Kabupaten Lanny Jaya menulis surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Guru yang sudah mengabdi sejak 2013 itu heran saat mengetahui Nadiem syok mendengar ada sekolah yang sampai saat ini belum ada listrik dan sinyal.
"Yang saya tidak habis pikir lg, ko bisa bapak tidak tahu persoalan itu. Bukankah setelah menjadi menteri harusnya bapak bisa memetakan persoalan pendidikan dari Sabang sampe Merauke? Terutama kitong yang ada di Timur Indonesia ini," ungkapnya dalam surat itu.
"Kami memang punya jaringan yang saat ini saya pergunakan bapak, tapi bapak tahu tidak, jaringan towernya hanya mengandalkan genset yang jika solarnya habis, maka sinyalnya pun turut hilang," imbuhnya.
Untuk itu, Maruntung berharap banyak saat Nadiem dilantik menjadi Menteri Pendidikan di waktu saat itu. Dia menaruh harapan karena posisi itu diisi seorang dari generasi millennial yang diyakininya akan memiliki terobosan-terobosan.
"Kami seperti diluluntakkan. Pendidikan terpencil di Papua seperti 'mati suri '.Dan saya yakin daerah-daerah terpencil seperti kami juga pasti merasakan seperti yang kami rasakan," tuturnya.
Lebih lanjut, Maruntung mengungkapkan hampir 54 persen dari 608.000 murid di Papua tidak menerapkan belajar daring seperti layaknya di perkotaan.
Maruntung mempertanyakan bagaimana nasib siswa yang harus belajar dari layar televisi sedangkan listrik saja tidak punya. Bagaimana anak-anak bisa belajar daring sementara ponsel pun hanya sedikit dari mereka yang punya.
Dia khawatir jika kondisi belajar di rumah ini diperpanjang hingga Desember, murid-murid itu akan kami akan tertinggal semakin jauh pelajarannya.