Batam memiliki Jembatan Barelang. Jembatan ini diberi nama Barelang yang berasal dari singkatan BAtam, REmpang, dan gaLANG.
Jembatan yang terdiri dari enam buah jembatan ini menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
Melihat tampilan Jembatan Barelang yang begitu megah rasanya mustahil jika jembatan ini angker atau dikenal sebagai tempat favorit untuk bunuh diri.
Pada kenyataan, Jembatan Barelang adalah daya tariknya untuk membuat orang memilih jembatan ini sebagai lokasi untuk bunuh diri.
Jembatan Barelang (Jembatan I) yang menghubungkan adalah jembatan terbesar. Proyek pembangunan jembatan dikerjakan pada masa kepemimpinan Presiden Habibie.
Karena itu, terkadang jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Habibie.
Jembatan ini dibangun dengan melibatkan ratusan insinyur tanah air dan tidak melibatkan satupun tenaga kerja asing.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini adalah 400 milyar rupiah dan membutuhkan waktu enam tahun (1992 – 1998) dalam membangunnya.
Ternyata, dibalik keindahan jembatan ini, ternyata merupakan tempat favorit untuk bunuh diri.
Pasalnya, terdapat ratusan kasus bunuh diri dengan melompat dari jembatan ini. Hampir semua orang yang melompat dari jembatan ini dipastikan meninggal, hanya sedikit saja yang berhasil diselamatkan.
Masyarakat setempat percaya bahwa orang yang bunuh diri di sini pasti memiliki pikiran yang kosong sehingga bisa “dibujuk” oleh mahluk gaib di sekitar jembatan untuk melompat.
Selain menjadi tempat untuk bunuh diri, ada beragam peristiwa konyol yang berujung maut di Jembatan Barelang. Misalnya, aksi nekat dua pelajar SMK yang berniat uji nyali dengan terjun dari jembatan ini.