Pada Tahun 2011 sebanyak 900 makam kuno ditemukan di sebuah bukit di Desa Tambang Sawah, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu. Ratusan makam yang memiliki nisan yang dinomori itu sudah sejak lama diketahui masyarakat, namun jumlahnya tidak diketahui dengan pasti.
Dimana, menurut warga setempat sudah lama tahu bahwa di bukit itu ada makam kuno, tapi setelah dicek ternyata jumlahnya hampir 1.000 makam dan uniknya semua nisan bernomor. Dan uniknya lagi, terdapat satu buah nisan berbentuk salib yang bertuliskan arab gundul.
Namun, siapa yang menuliskan, apakah tulisan arab gundul itu dari jaman yang sama saat nisan itu ada atau ditulisi setelah nisan ada disana, sempat dilakukan penyelidikan.
Tapi menurut versi yang berkembang di masyarakat terkait temuan ratusan makam kuno tersebut bahwa, ratusan nisan yang diberi nomor itu merupakan makam para buruh pekerja tambang emas pada zaman Belanda pada 1905-1938. Namun ada juga yang mengatakan bahwa makam itu adalah makam orang Belanda karena ada salib tapi bertuliskan huruf arab.
Dugaan itu karena, Lebong sebagai penghasil emas di Nusantara sudah tercatat dalam sejarah, termasuk emas Monas berasal dari Lebong, jadi dugaan awal makam pekerja tambang.
Kuburan kuno itu sudah pernah diteliti oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi tentang usia ratusan makam itu, namun hingga saat ini belum ada kabar terkait tentang berapa usia ratusan makam tersebut.