Sahur merupakan salah satu elemen penting seseorang sebelum untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Meskipun begitu, ternyata masih banyak orang yang melewatkan sahur dengan berbagai alasan. Baik yang tidak disengaja seperti ketiduran maupun yang disengaja.
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengatakan pentingnya sahur sebagai makanan utama seseorang ketika berpuasa. Seseorang dianjurkan tidak melewatkan sahur dengan sengaja karena dapat berdampak buruk bagi tubuh.
"Sahur itu keutamaanya adalah salah satu makanan utama kita ketika berpuasa. Jadi makan utama kita itu ada dua, yaitu ketik sahur dan makan malam. Nah makan utama ini adalah upaya kita memenuhi kebutuhan gizi kita sehari," ujar Rita kepada wartawan, Selasa 5 Mei 2020.
Ini resiko seseorang yang melewatkan sahur dan berdampak buruk pada tubuh manusia:
1. Berisiko kekurangan gizi
Tubuh pada umumnya membutuhkan dua gizi yakni, gizi mikro dan makro. Menurut Rita, seseorang yang melewatkan sahur akan mengalami kekurangan keduanya. Gizi mikro seperti karbohidrat, protein, lemak, dan air. Sedangkan makro berupa vitamin dan mineral.
2. Kekurangan energi
Tujuan makan sahur adalah menjamin keseimbangan energi didalam tubuh ketika berpuasa. Melewatkan sahur menurutnya akan mempengaruhi kondisi tubuh karena kurangnya asupan makanan yang dapat menyebabkan lemas.
3. Berisiko dehidrasi
Seseorang yang melewatkan sahur akan berisiko mengalami dehidrasi di saat puasa. Karena kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh terlebih ketika melewatkan sahur. Tubuh yang terkena dehidrasi ringan akan menjadi lelah, namun ketika mengalami dehidrasi tinggi akan berpengaruh pada kerja sel termasuk imunitas.
4. Mengganggu proses pencernaan
Melewatkan sahur juga berakibat terganggunya proses pencernaan dalam tubuh. Hal ini terjadi akibat tubuh tidak melakukan proses pencernaan dalam waktu yang lama.