Olahraga pacuan hewan menggunakan hewan ternak sapi biasa kita temui di Madura. Namun ternyata olah raga semacam itu juga bisa kita temui di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, bernama Pacu Jawi. Olahraga tradisional ini biasanya Masrakat Tanah datar gelar sebagai ekpresi sukur setelah panen raya.
Penyelenggaraan pacuan sapi ala masyarakat minang ini dilakukan usai panen sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang melimpah. Perbedaan dari Pacu Jawi dengan Karapan Sapi adalah lahan yang digunakan.
Pacu jawi menggunakan area sawah yang sudah basah, sehingga menimbulkan efek dramatis percikan air lumpur saat memainkannya.
Dalam permainan ini, seorang joki dan sepasang sapi akan melalui lintasan berlumpur sepanjang 60 sampai 250 meter. Tiap pasang sapi berlari digilir bergantian tanpa pasangan tanding. Pemenang dalam pacu jawi bukan siapa yang tercepat saja namun kemampuan berjalan lurus.