Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) merupakan salah satu kabupaten dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Di daerah ini, selain menyimpan objek wisata yang tidak kalah indah dengan Bali dan Lombok juga menyimpan goa yang fenomenal dan menyimpan sejarah saat masa penjajahan Belanda, sebut saja Goa Batu Lobang.
Goa ini sebenarnya bernama Goa Belanda tetapi masyarakat setempat dan wisatawan sering menyebutnya dengan istilah Batu Lobang. Lokasi Batu Lobang berada Jalan Lintas Tarutung-Sibolga tepatnya di Dusun Simaninggir, Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis.
Berdasarkan kisah yang beredar, keberadaan Batu Lobang tidak terlepas dari sejarah penjajahan Belanda di Tapanuli. Sekitar tahun 1930-an, Belanda memerintahkan dan memaksa rakyat Tapanuli untuk membongkar batu tersebut. Pada awalnya Batu Lobang hanya sebuah bukit batu di wilayah Tapanuli. Tetapi Belanda ingin membuat lubang di bukit batu itu agar mempermudah mereka mengangkut hasil bumi rakyat dari Tanah Batak.
Banyak warga Tapanuli yang meninggal karena membongkar bukit batu itu. Berdasarkan cerita yang beredar, rakyat Tapanuli yang meninggal saat mengerjakan Batu Lobang dibuang ke jurang dan mayatnya tidak dikubur.
Kini bagi orang-orang yang ingin menuju Kota Sibolga dari arah Tarutung pasti akan melewati Batu Lobang. Sebenarnya ada dua Batu Lobang di lokasi itu. Jarak antara satu Batu Lobang dengan Batu Lobang lainnya sekitar 70 meter. Batu Lobang kedua lebih besar dan lebih panjang daripada Batu Lobang yang pertama.
Melintas di Batu Lobang seperti merasa masuk ke dalam goa atau terowongan. Tidak hanya disinggahi, Batu Lobang juga kerap dijadikan sebagai spot foto bagi sebagian orang.
Para pengendara yang melintas di Batu Lobang harus bergantian. Hal ini karena Batu Lobang hanya bisa dilewati satu arah saja. Kendaraan terutama roda empat, tidak bisa melintasi Batu Lobang dari arah berlawanan secara bersamaan.