Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir bulan April ditutup dengan trend positif. IHSG yang sebelmnya, selama wabah corona memprihantinkan mulai kembali membaik dengan berakir di zona hijau pada akhir bulan April ini.
IHSG ditutup melesat 149,080 poin (3,26 persen) ke 4.716,403. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 33,173 poin (4,88 persen) ke 713,635. Seluruh indeks sektoral menguat. Penguatan paling tinggi dipimpin sektor keuangan yang naik 5,45 persen.
Sebanyak 258 saham naik, 136 saham turun, dan 146 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 645.151 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 8,861 miliar saham senilai Rp 10,308 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 669,516 miliar. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.469,516 triliun.
Saham-saham pendorong di antaranya Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria (BTPS) naik 280 poin (14,66 persen) ke Rp 2.190, Bank Mandiri (BMRI) naik 460 poin (11,50 persen) ke Rp 4.460, Medco Energi Internasional (MEDC) naik 44 poin (10,84 persen) ke Rp 450, Jasa Marga (JSMR) naik 300 poin (10,53 persen) ke Rp 3.150, dan Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 340 poin (9,04 persen) ke Rp 4.100.
Ternyata IHSG yang tengah naik melesat ini juga berdampak positif untuk nilai tukar rupiah terhdap dollar AS. Tercatat mata uang rupah menguat ke level Rp. 14.000. Ini merupakan posisi rupiah sejak sebelumnya mengalami keterpurukan sebab guncangan wavah corona. Gejolak COVID-19 yang berdampak ke pasar keuangan global dan Indonesia.
Mengutip data Financial Times, Kamis (30/4) siang pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS di Rp 14.830,00 atau naik 430,00 poin (2,82 persen). Sementara sejak awal tahun (year to date), rupiah masih tertekan 4,07 persen. Sedangkan untuk kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR), rupiah dipatok di posisi Rp 15.157,00. Sementara itu, dalam transaksi konvensional di perbankan tanah air, dolar AS masih ditransaksikan di kisaran Rp 15.000. enguat ke level Rp 14.000.