Di Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara ada berbagai jenis manisan dengan aneka bahan utama. Manisan aneka buah ini warnanya sangat menggoda mata. Terbuat dari berbagai jenis sayuran segar. Rasanya kriuk renyah dan legit. Dirangkai dalam wadah cantik, jadi suguhan di hari lebaran dan hari istimewa lainnya.
Manisan tersebut terdapat di daerah Langkat Sumatera Utara juga dikenal aneka manisan buah dan sayur yang disebut 'halua' atau 'halwa'. Manisan ini agak berbeda dengan manisan buah pada umumnya.
Bentuknya beragam dan bisa dirangkai menjadi bunga atau bentuk lain yang indah. Tidak hanya buah-buahan saja tetapi juga sayuran. Yang biasa dibuat halua antara lain pepaya, buah renda, pala atau kolang-kaling. Sayuran seperti pare, cabai, buncis, labu, terung dan asam gelugur juga lazim dibuat sayuran.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini 4 fakta tentang Halua, kuliner lebaran si manis dari Langkat :
1. Menggunakan 30 Jenis Buah
Pembuatan Halua menggunakan sekitar 30 buah yang digunakan, adapun buah yang digunakan diantaranya adalah jenis pepaya, cabai, wortel, buah gelugur, terong, labu, bunga pepaya, buah kundur, buah renda dan kolang kaling.
2. Direndam Selama Berhari-hari
Dalam proses pembuatan Halua, buah-buah tersebut yang sudah dibentuk sedemikian rupa, akan terlebih dahulu dibersihkan, kemudian akan direndam dengan kapur sirih dan diberi gula lantas selanjutnya diendapkan selama sekitar 30 hari.
3. Mempunyai Omset Jutaan
Meskipun dalam pembuatannya membutuhkan proses yang lama, namun Halua merupakan jenis manisan yang mampu mendatangkan omset hingga puluhan juta rupiah.
Dimana, salah satu jenis manisan Halua yang paling banyak dicari yakni halua cabai merah. Karena, harga halua dari cabai merah bisa mencapai Rp 120.000 per kg. Halua jenis yang lain berkisar antara Rp 70.000 – Rp 80.000.
4. Hidangan dengan Sejarah Panjang
Halua sejarahnya merupakan makanan yang sudah ada sejak jaman dahulu. Dimana, dulu Halua menjadi makanan yang kerap dihidangkan pada pertemuan-pertemuan serta hari-hari besar di kalangan kesultanan pesisir timur yang wilayahnya terbentang dari Langkat hingga Riau. Kini, Halua menjadi makanan yang tidak pernah absen sebagai sajian kala Idul Fitri tiba di Langkat Sumatera Utara. Namun tak hanya saat Idul Fitri saja, di hari-hari biasa Halua juga bisa ditemui di kawasan Langkat