Saat puasa di bulan suci Ramadan, Timun Suri jadi buah yang paling digemari warga Kota Medan saat buka puasa. Timun Suri kerap digunakan sebagai campuran dalam pembuatan aneka jenis rujak dan minuman segar.
Timun suri ini masih dikenal sejenis dengan mentimun, namun buah ini sangat berbeda. Baik dilihat dari segi tanaman mulai dari daun, biji dan lainnya. Buah berbentuk lonjong berwarna hijau kekuningan ini memiliki tekstur lembut dan mengandung banyak air. Sehingga, sangat cocok untuk menjadi bahan olahan takjil seperti es buah.
Buah yang merupakan anggota suku labu-labuan (cucurbitaceae) ini biasanya banyak ditemui di pinggiran Kota Medan. Seperti kawasan Deliserdang, terdapat di Desa Bulu Cina dan Kecamatan Tembung serta Batangkuis. Biasanya buah ini dijual pada bulan suci Ramadan di kawasan tersebut.
Hal ini karena permintaan atau peminat buah Timun Suri meningkat pada saat bulan suci Ramadan. Walaupun demikian, Timun Suri bukanlah tanaman musiman, tetapi dapat ditanam kapan saja dan bisa dipanen kapan saja. Biasanya para pedagang menjual Timun Suri berdasarkan besar kecilnya ukuran buahnya. Untuk harganya dijual perbuah dari harga Rp 5000 sampai Rp 25 ribuan.
Biasanya masyarakat menjadikan Timun Suri sebagai minuman es buah yang segar saat berbuka puasa di bulan Ramadan tiba. Selain buahnya bisa diolah menjadi minuman segar untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Buah Timun Suri ini juga banyak memiliki khasiat atau manfaatnya.
Salah satu manfaat dari timun suri yaitu mengandung vitamin C, sehingga cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan mata, menjaga tekanan darah, menjaga kesehatan sendi-sendi dan mencegah penyakit jantung. Selain itu, sebagian masyarakat Kota Medan juga mempercayai buah ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Maka wajar banyak di bulan Ramadan Timun Suri ini menjadi buah favorit warga Kota Medan.