Jika bertandang ke Dhaka, ibu kota Bangladesh, kunjungilah Kota Tua Dhaka yang memiliki perkampungan bangsa Armenia, Armanitola. Di perkampungan tersebut, terdapat orang-orang Eropa Timur dan juga terdapat Gereja Armenia yang melegenda.
Sementara 300-an meter di sebelah utara gereja itu, berdiri Masjid Tara peninggalan Kesultanan Mogul atau Mughal yang pernah menguasai Pakistan, India, dan Bangladesh.
Masjid Tara disebut juga Star Mosque karena ornamen bintangnya yang ikonik. Dilansir dari situs Nijhoom, Rabu 29 April 2020, bagian luar dan dalam masjid tersebut didekorasi dengan keramik.
Bagian luar masjid dihiasi dengan motif Gunung Fuji yang dibuat di atas keramik, lalu terdapat bentuk-bentuk bintang dan bulan sabit.
Sejak awal dibangun pada 1860 dengan teknik daur ulang, pada 1926 para pengusaha di Dhaka menambahkan dekorasi keramik dari Jepang. Sebelumnya, pecahan-pecahan keramik yang digunakan untuk membangunnya hanya berasal dari Cina.
Secara keseluruhan, desain Masjid Tara merupakan desain era Kesultanan Mogul, dengan kubah besar yang diapit dua kubah yang lebih kecil di setiap sisi. Selama bertahun-tahun, penambahan bangunan dan interiornya dilakukan – meskipun dikritik karena mengikis kepekaan arsitektur gaya Mogul.
Menurut Atlas Obscura, desain lama pada Masjid Tara sudah tak tampak lagi. Daya tarik utama masjid adalah mosaik yang menghiasinya, tak pernah dilupakan para wisatawan. Para pengrajin yang menciptakan pola-pola pada dinding menggunakan teknik yang disebut Chinitikri, yang menggunakan pecahan porselen Cina sebagai potongan mosaik.
Bahkan potongan-potongan pecahan botol juga digunakan untuk menggantikan keramik berwarna yang mahal. Ukuran potongan bervariasi dari setengah inci hingga 2,5 inci, dan bentuk yang disukai adalah rhomboid dan segitiga.
Masjid ini sekarang adalah salah satu dari sedikit contoh karya arsitektur yang dihiasi dengan mosaik bergaya Chinitikri. Dan yang paling menonjol adalah motif bintang biru Chinitikri yang memberi struktur nama populernya, Masjid Bintang. Ratusan bintang berwarna biru menghiasi kubah marmer putih, dan tema bintang ini digaungkan oleh mosaik-mosaik bunga dan mawar yang ditemukan pada fasad dan interior masjid.