Wajib Diketahui! Ini Fakta Sigale-Gale, Boneka Mistis dari Samosir yang Sering Ditemui Pengunjung

Wajib Diketahui! Ini Fakta Sigale-Gale, Boneka Mistis dari Samosir yang Sering Ditemui Pengunjung

Alpandi Pinem
2020-04-28 15:07:52
Wajib Diketahui! Ini Fakta Sigale-Gale, Boneka Mistis dari Samosir yang Sering Ditemui Pengunjung
Patung Sigale-gale (Istimewa)


Jika berkunjung ke Danau Toba, pasti kita tidak akan melewatkan untuk berkunjung ke Pulau Samosir di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan menjadi salah satu destinasi favorit yang banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba. Tak hanya bisa menikmati keindahan Danau Toba, jika berkunjung ke Pulau Samosir wisatawan juga bisa melihat langsung kebudayaan dan beberapa kepercayaan-kepercayaan yang masih diyakini oleh masyarakat sekitar.

Salah satunya yakni tentang sejarah Patung Sigale-gale, merupakan patung kayu yang menari dan sudah ada sejak zaman kerajaan Suku Batak di Pulau Samosir. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Untuk lebih jelasnya, berikut inilah beberapa fakta tentang sigale-gale :

1. Sejarah Tari Sigale-Gale


Boneka sigale-gale ini kira-kira sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Boneka ini dibuat sebagai bentuk kesedihan seorang raja di Samosir yang kehilangan anak semata wayangnya. Konon boneka tersebut berawal dari cerita seorang raja di Samosir yang kehilangan anak satu-satunya yang telah meninggal. Raja yang saat itu sangat bersedih dan merasa sangat terpukul akhirnya jatuh sakit. Berbagai pengobatan telah diberikan namun tidak ada hasilnya.

Para penasehat raja kemudian membuat patung kayu yang menyerupai wajah anak raja. Setelah patung tersebut jadi, kemudian dilakukan beberapa upacara termasuk pemanggilan arwah anak raja agar masuk ke dalam patung. Kemudian patung tersebut ditunjukan pada raja. Ajaibnya setelah raja melihat patung tersebut raja langsung sembuh dan dapat memimpin rakyatnya kembali.

2. Digerakkan Menyerupai Manusia


Tari Sigale-gale ini biasanya dimainkan dalam pertunjukan upacara adat. Boneka Sigale-gale biasanya dimainkan oleh beberapa orang dengan cara memegang tali untuk menggerakkan boneka tersebut. Dengan diiringi musik tradisional boneka tersebut digerakan seperti menari layaknya manusia. Selain itu, terdapat beberapa penari yang mengikuti boneka ini.

Menariknya, gerakan boneka sigale-gae ini menyerupai gerakan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut memang dibuat seperti persendian pada tubuh manusia, sehingga boneka tersebut dapat bergerak lebih luwes seperti gerakan manusia.

3. Sebagai Pengiring Upacara Kematian


Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir, Tari Sigale-Gale biasanya dilakukan pada upacara kematian, terutama saat laki-laki meninggal. Masyarakat di sana percaya bahwa tarian ini dapat mengantar arwah mendiang yang meninggal.

4. Diiringi Musik Tradisional


Tari Sigale-gale ini biasanya akan diiringi dengan musik tradisional di setiap pertunjukan. Musik yang mengiringi tarian ini sering disebut dengan musik gondang. Musik gondang ini biasanya terdiri dari suling, gendang, dan gong. Iringan musik tersebut akan dimainkan sesuai dengan gerakan para penari.

Meski seiring perkembangan zaman, banyak yang lebih memilih menggunakan musik rekaman karena dianggap lebih praktis. Namun masih banyak seniman yang mempertahankan musik tradisional ini sebagai musik pengiring Tari Sigale-gale.

5. Memakai Kain Tradisional Ulos


Tidak hanya diiringi dengan musik tradisional, boneka sigale-gale ini akan dipakaikan kostum busana tradisional yaitu kain ulos. Kain ulos adalah busana tradisional khas Batak Samosir.

Selain itu, para penari juga memakai busana tersebut. Sehingga akan terlihat sangat serasi antara boneka sigale-gale dan penari pengiringnya. Boneka Sigale-gale juga akan lebih tampak seperti manusia.

6. Warisan Budaya Batak


Sebagai tari tradisonal khas Batak, Tari Sigale-Gale ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Meski sudah jarang ditampilkan sebagai bagian pada upacara adat tertentu, namun tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat pertunjukan, seperti festival budaya maupun promosi pariwisata.

Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan di setiap pertunjukan Tari Sigale-Gale ini agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan keaslian serta ciri khasnya. Hal ini juga sebagai upaya mengenalkan Tari Sigale-gale kepada generasi muda dan menarik minat wisatawan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30