Bulan Ramadan memang menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Muslim karena di bulan ini kesempatan untuk mendapatkan berkah lebih besar. Dengan niat ibadah yang tulus, dijamin keberkahan Ramadan pun bisa kita dapatkan.
Namun, nggak sedikit lho yang menunggu bulan Ramadan karena juga rindu dengan kegiatan maupun makanan khas bulan puasa. Di setiap sudut jalan pasti makanan khas bulan Ramadhan ini akan mudah ditemukan dan akan dijual setiap hari selama bulan puasa.
Udah tahu belum apa saja makanan khas puasa yang paling dirindukan di bulan Ramadan. Berikut ini 5 makanan jenis kuliner khas Sumatera Utara yang menjadi primadona saat bulan puasa :
1. Toge Panyabungan
Menyebut dan mendengar namanya, jangan harap Anda mendapatkan tauge di panganan ini. Sebab, Toge Panyabungan adalah sejenis minuman yang tampilannya mirip dengan es campur. Makanan ini merupakan khas dari Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Penikmatnya adalah mayoritas warga suku Mandailing yang rela mencari di tiap sudut penjualnya yang semakin sedikit. Tak hanya ada di Panyabungan, di Medan juga ada beberapa kawasan yang penjualnya konsisten menjual Toge Panyabungan khusus Ramadan. Di dalam Toge Panyabungan seperti es campur namun ada tambahan ketan hitam, candil dan lupis dan ditambah dengan es.
2. Pakat
Di Sumatera Utara, bambu dimakan. Ya, inilah yang sering kali dijumpai saat Ramadan. Di pinggir jalan asap mengepul akan menjadi penanda penjual pakat ditambah tentunya dengan bambu-bambu panjang yang dipanggang di atasnya.
Makanan ini berbentuk rotan muda dan berasal dari daerah Mandailing dan Tapanuli Selatan. Pakat sama seperti Toge Panyabungan, penikmatnya adalah warga suku Mandailing yang tak akan terasa nikmat berbuka puasa tanpa pakat.
Untuk mendapatkan pakat yang nikmat harus dibakar selama 20-30 menit. Teksturnya sangat lembut dan berwarna putih saat kulit bambu dikupas. Pakat bisa disantap dengan nasi sebagai lalapannya atau dicocol dengan sambal.
3. Bubur Pedas
Kuliner ini adalah khas Melayu yang disebut sebagai warisan Kesultanan Deli sejak tahun 1909. Konon, di Kesultanan Deli selalu menjadikan bubur pedas sebagai menu berpuka puasa.
Layaknya bubur ayam, bubur pedas memilih beragam rempah-rempah warna lebih menggoda dan dijamin bisa menyehatkan. Selain itu, di atas bubur biasanya akan ditambahkan anyang.
4. Anyang
Anyang yang terdiri dari sayuran pakis dilumuri kelapa sangrai, cabai dan lemon ini juga disebutkan sajian dari Tanah Deli. Saat Ramadan, anyang akan banyak dijajakan dijajakan dengan beragam kue dan menu berbuka lainnya.
5. Timun Suri
Buah yang dikenal juga sebagai betik yang coraknya seperti mentimun namun rasanya mirip melon. Buah ini akan banjir saat bulan puasa. Timun suri mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh. Biasanya diolah menjadi es timun suri.