Dua anak yang merupakan kakak-beradik di Cileungsi, Bogor, positif virus corona. Diduga dua anak tersebut tertular dari baju sang ayah yang membawa virus corona.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif menduga ketiganya terinfeksi virus dari baju sang Ayah. Menuertnya virus tersebut menempel di pakaian sang ayah. Sementara dikabarkan sang ayah negatif Corona.
Kalau laporan, mereka (ibu dan 2 anak) sih tertular dari bapaknya, gitu. Iya dugaan sementara seperti itu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif, ketika dihubungi, Minggu 26 April 2020.
"Iya, tapi kan virusnya kan nempel di badannya (sang ayah), di baju bisa saja nular. Ke rumah bawa baju," lanjutnya.
Dedi mengatakan, potensi penularan dari pakaian sang ayah bisa saja terjadi apalagi diperkuat dari fakta bahwa dia bekerja di RS Darurat Wisma Atlet. Ketika pulang ke rumah, diduga virus Corona menempel di pakaian sang ayah.
"Mungkin kan bajunya itu yang dibawa sama dia kan. Harusnya kan bajunya langsung dicuci, direndam, langsung disemprot disinfektan, direndam, dicuci, harusnya seperti itu. Kalau memang dia berisiko pekerjaannya di tempat yang seperti itu. Harusnya seperti itu," lanjutnya.
Sementara menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, virus ini biasanya ditularkan melalui tetesan cairan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Saat pakaian terkena tetesan itu, maka bisa berpotensi untuk memindahkan penyakit COVID-19.
Carol Winner, seorang spesialis kesehatan masyarakat mengatakan bahwa tetesan yang terkandung virus bisa mengering dalam bebera kondisi. Menueurtnya pola penularan dalam beberapa kasus baru memang tidak mudah disimpulkan, bahkan bebrapa cenderung membingungkan.
"Kami tahu tetesan bisa mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dengan serat alami. Meskipun panas dan kelembaban berpengaruh pada virus, di suhu Australia yang mencapai 26,6 derajat Celcius Tom Hanks masih terinfeksi," kata Winner kepada HuffPost.
Menurut Robert Amler, dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala medis CDC, hal ini juga dipengaruhi jenis kainnya. Karena ada beberapa bahan yang justru lebih rentan, seperti spandex dan polyester.
"Bahan spandex seperti poliester dapat menahan kuman lebih lama dari kain berbahan dasar kapas, tetapi semua jenis kain dapat terkontaminasi," kata Dr Janette Neisheiwat.