Virus corona sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 13 santri klaster Pondok Pesantren di Temboro, Magetan, Jawa Timur yang datang ke berbagai wilayah di Kulon Progo.
Tak hanya itu saja bahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Sri Budi Utami mengungkapkan, mereka berangsur mulai menjalani rapid test.
“Sementara terpantau (datang) 13-an anak. Beberapa sudah kami (rapid) test. Lainnya masih dalam penjadwalan,” kata Sri Budi lewat pesan singkat, Minggu 26 April 2020.
Bahkan sampai kini, baru satu santri yang sudah menunjukkan hasil reaktif pada rapid test yang diikutinya.
Santri ini usia 16 tahun dan tinggal di Pedukuhan Mendiro, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah.
Ia tiba pada Senin 20 April 2020. Ia tinggal di rumah bersama kedua orangtua dan dua adiknya.
Tak hanya itu saja bahkan santri ini menjalani rapid test di Puskesmas Lendah 2 pada Jumat 24 April 2020.
“Kami sudah menerima kabar kalau dia mau datang. Saat dia datang, kami meminta dia mengisolasi diri. Mereka satu keluarga tinggal satu rumah. Jumat baru test di puskesmas,” kata Kepala Dukuh Mendiro, Nanang Kustiyanto via telepon.
Namun dari hasilnya reaktif. Malam itu juga, puskesmas langsung membawa santri ini ke RSUD Wates untuk menjalani perawatan.
“Dia terlihat sehat, tanpa gejala batuk, pilek, demam dan sesak,” kata Sri Budi.
Lantaran hasil tes reaktif, si santri harus menjalani tes swab nasofaring dan diuji dengan system RT-PCR, untuk memastikan apakah benar terpapar virus SARS CoV-2.
"Penetapan diagnosis harus menggunakan swab hidung dan tenggorokan. Di Kulon Progo saat ini baru bisa dilakukan di rumah sakit rujukan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo, Baning Rahayujati dalam pesan singkatnya.