Ini 10 Wisata Religi di Pulau Sumatera Menarik Dikunjungi saat Ramadan dan Bila Pandemi Usai

Ini 10 Wisata Religi di Pulau Sumatera Menarik Dikunjungi saat Ramadan dan Bila Pandemi Usai

Ekel Suranta Sembiring
2020-04-26 16:17:19
Ini 10 Wisata Religi di Pulau Sumatera Menarik Dikunjungi saat Ramadan dan Bila Pandemi Usai
Museum Al-Qur’an Raksasa (foto: Hari Libur Nasional)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak wisata yang indah dan menarik. Bahkan bukan hanya itu, Indonesia juga punya banyak wisata religi, kususnya wisata religi umat Islam seperti yang terdapat di Pulau Sumatera.


Kali ini Correcto.id merangkum dari berbagai sumber 10 tempat wisata religi umat Islam wajib kamu kunjungi saat ramadan tiba dan bila pandemi virus corona (COVID-19) usai. Langsung saja simak berikut ini!


1. Masjid Raya Baiturrahman (Aceh)


Masjid Raya Baiturrahman (foto: rappler.com)

Masjid merupakan salah satu objek wisata religi di Aceh yang bisa dikunjungi. Dengan mengunjungi masjid ini, kita bisa sekaligus beribadah di masjid ini sembari menikmati keindahan yang ditawarkan. Dalam sejarahnya, masjid ini merupakan salah satu masjid yang bisa bertahan saat Tsunami melanda Aceh 2004 lalu. Tentu hal ini menjadi daya tarik tersendiri dan ingin sekali memdalami islam dan sejarahnya.


2. Masjid Raya Al-Mashun (Medan)


Masjid Raya Al-Mashun (foto: inibaru.id)

Masjid Raya dikenal sebagai salah satu bangunan yang menjadi ikon Ibu Kota Sumatera Utara. Dalam pembanguannya, masjid ini diprakarsai oleh Sultan Makmun Al-Rasyid pada tahun 1906. Masjid Raya memiliki desain arsitektur unik perpaduan antara gaya India, Spanyol dan Timur Tengah.


Di bagian beranda dan jendela berbentuk lengkungan merupakan adopsi dari desain bangunan Kerajaan Isam di Spanyol pada abad pertengahan. Sedangkan bagian kubah masjid berbentuk patah-patah dan bersegi delapan diadopsi dari gaya Turki. Memiliki ukuran bangunan yang luas, Masjid Raya bisa menampung hingga 1.500 jamaah. Nah, tidak jauh dari lokasi Masjid terdapat Istana Maimun yang bisa kamu kunjungi hanya dengan berjalan kaki.


Dengan mengunjungi masjid ini, kita bisa sekaligus beribadah di masjid ini sembari menikmati keindahan dan kemegahan yang ditawarkan


3. Istana Siak Sri Indrapura (Riau)


Istana Siak Sri Indrapura (foto: Batiqa)

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak. Salah satu bukti kejayaan Islam yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.


Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini peninggalan kerajaan Melayu yang terletak di Kota Siak Sri Indapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menjadi satu wisata unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.


Tak hanya cantik karena perpaduan arsitektur Melayu, Eropa, dan Arab, sejarah yang disimpan di Istana Siak Sri Indrapura juga menarik. Sekarang Istana Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain: kursi singgasana kerajaan yang berbalut emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan. Payung kerajaan, tombak kerajaan, komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia serta barang-barang lainnya.


4.  Miniatur Makkah (Sumbar)


Miniatur Makkah (foto: Google)

Kalau Aceh dinilai sebagai serambi Makkah, lain lagi di Kota Padang, tepatnya di Kecamatan Koto Tengah – terdapat Miniatur Makkah yang berada di Lubuk Minturun. Miniatur Makkah adalah sejatinya sebuah area masjid yang dibuat mirip dengan yang ada di Makkah – Arab Saudi.


Tentu, ukurannya tidak sebesar aslinya – ya namanya juga miniatur. Namun, keunikan lainnya yang ada di sini adalah bangunannya yang dibuat mirip sekali dengan aslinya. Oleh karena itu, tidak heran kalau spot ini juga sering digunakan untuk manasik haji.


Tidak hanya menikmati segala arsitektur yang unik dan mirip seperti yang ada di Arab Saudi – Miniatur Makkah yang beroperasi mulai 8 September 2001 ini mempunyai pemandangan yang cukup indah, yan merupakan perbukitan hijau yang asri.


5. Masjid 1000 Tiang (Jambi)


Masjid 1000 Tiang (foto: Nuansa Jambi)

Wisata religi Masjid 1000 Tiang Jambi termasuk pusat wisata yang paling sering dikunjungi turis domestik saat berada di Jambi. Selain dioperasionalkan sebagai tempat ibadah, tempat wisata tersebut juga memiliki daya tarik seni arsitektur yang tinggi. Bagian depan tampak sangat asri dan megah sedangkan bagian dalamnya terlihat lebih memesona. Jadi, hal utama yang biasa dilakukan pengunjung setelah beribadah adalah mengagumi keindahan desain arsitekturnya.


6. Masjid Jamik (Bengkulu)


Masjid Jamik (foto: Property Inside)

Masjid Jamik merupakan mejid tertua yang ada di Bengkulu. Mesjid Jamik cukup terkenal, berdiri kokoh di jantung kota Bengkulu tepatnya Jl. Letjend Suprapto Tengah Padang Ratu Samban Kota Bengkulu. membuat mesjid ini gampang dijumpai. Terkenalnya masjid ini bukan hanya karena keunikan bangunannya melainkan sosok dibalik pendiri atau perancang bentuk masjid ini yaitu Presiden pertama Sukarno kala me jalani massa pengasingan di Bengkulu. 


Hingga saat ini Masjid Jamik ini telah menjadi bangunan bersejarah yang berkategori sebagai benda cagar budaya dan juga telah dilindungi berdasarakan Undang-Undang No 11 Tahun 2010.


7. Museum Al-Qur’an Raksasa (Palembang)


Museum Al-Qur’an Raksasa (foto: Hari Libur Nasional)

H. Syofatillah Mohzaib merupakan orang yang menjadi penggagas tempat ini. Maksudnya menciptakan kawasan wisata religi ini adalah supaya dapat mencintai serta menghargai Al-Qur’an. Proses pembuatannya membutuhkan tim sebanyak 35 orang, dan memakan waktu sekitar tujuh tahun. Sebelum Al-Qur’an terbesar itu resmi dipublikasikan, sempat dipajang pada ruang pameran Masjid Agung Palembang selama tiga tahun dengan maksud untuk mendapat penilaian dan masukan dari seluruh umat.


Al-Quran Raksasa diukir dengan ciri khas Palembang dalam lembar kayu, serta menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu trembesi dengan total biaya kurang lebih sekitar dua miliar rupiah. Dengan adanya Al-Qur’an Raksasa tersebut menjadikan satu-satunya dan pertama di dunia sebagai Al-Qur’an terbesar berbentuk mushaf. Karena keunikannya tersebut tidak heran jika setiap hari Al-Qur’an Al-Akbar ramai dikunjungi oleh para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.


8. Masjid Agung Natuna (Kepulauan Riau)


Masjid Agung Natuna (foto: Google)

Selain menjadi masjid terbesar dan dan termegah di Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Kabupaten Natuna, Masjid Masjid Agung Natuna juga digadang-gadang sebagai Taj Mahal-nya Indonesia. Sebab, selain terdapat sungai yang mengapit dua jalan lebar menuju ke dalam masjid, persis seperti desain Taj Mahal di India, kemegahan masjid ini juga telah tampak dari bangunan utamanya.


Bangunan utama masjid terdiri atas satu kubah besar, enam kubah kecil, dan dilengkapi 20 pintu. Di keempat penjuru masjid juga terdapat empat menara setinggi 17 meter yang merepresentasikan 17 rakaat salat dalam lima waktu. Selain Taj Mahal, nilai-nilai arsitektur juga dicuplik dari masjid lain di dunia, yang umumnya menonjolkan nilai-nilai arsitektur khas Timur Tengah.


9. Masjid Raya Tuatunu (Bangka Beliting)


Masjid Raya Tuatunu (foto: Informasi situs budaya Indonesia)

Masjid Raya Tuatunu merupakan masjid terbesar di Bangka Belitung, terletak di tengah-tengah perkampungan Tuatunu Kelurahan Tuatunu Indah Kecamatan Gerunggang. Diresmikan pada tanggal 20 Maret 2008 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufik Effendi. 


Masjid ini dibiayai dari dana Pemerintah Kota. Pangkalpinang, bantuan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan lain-lain.


Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini diharapkan menjadi pusat study Islam dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bernuasa Islami.


10. Makam Syekh Aminullah (Lampung)


Makam Syekh Aminullah (foto: mata hati 1992)

Makam Syekh Aminullah terletak di Desa Bandar Pugung, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat. Makam yang dianggap keramat ini pada hari-hari tertentu ramai dikunjungi para peziarah. Mereka tidak hanya datang dari wilayah sekitar tapi juga banyak yang datang dari luar kota bahkan luar propinsi.


Syekh Aminullah merupakan ulama keturunan Arab yang melakukan aktifitas perniagaan di Aceh. Suatu ketika saat berlayar dari Aceh melintasi Samudera Indonesia, kapal yang ditumpanginya dihantam badai kencang di pesisir Krui, sehingga terdampar di daerah Cahayanegri, Kecamatan Lemong. Sejak itulah dia menyebarkan agama Islam di wilayah Pesisir Barat sampai akhirnya meninggal pada tahun 1525 M.


Nah, itu dia 10 tempat wisata religi di Pulau Sumatera, Indonesia. Bila ramdan tiba dan virus corona hengkang dari Tanah Air langsung berkunjung ya Guys!


Share :