Jika Jakarta punya Museum Bank Indonesia sebagai tempat melihat koleksi uang kuno, maka Medan punya Museum Uang Sumatera. Museum Uang Sumatera (MUS) diresmikan pada 2 Mei 2017 dan merupakan museum uang pertama di Sumatera dengan memiliki koleksi uang terlengkap. Museum ini beralamat di Gedung Juang 45 Kota Medan, Jalan Pemuda, Kota Medan, Sumatera Utara.
Adapun sejarah dari Museum Uang Sumatera didirikan oleh Saparuddin Barus pada 2 Mei 2017. Saparuddin Barus adalah seorang kolektor uang kono. Kecintaannya terhadap barang-barang antik menumbuhkan semangat dan motivasinya agar Kota Medan memiliki satu institusi khas yang memamerkan peninggalan bersejarah yaitu alat tukar pembayaran.
Museum Uang ini menjadi destinasi wisata edukasi yang unik dan menarik. Pasalnya, museum ini diklaim hanya ada di Kota Medan. Pengunjung yang ingin memasuki Museum Uang ini tidak akan dikenai tiket masuk.
Museum Uang ini menjadi destinasi wisata edukasi yang unik dan menarik. Pasalnya, museum ini diklaim hanya ada di Kota Medan. Pengunjung yang ingin memasuki Museum Uang ini tidak akan dikenai tiket masuk.
Selain itu, tempat yang dijadikan sebagai lokasi museum yaitu Gedung Juang 45 merupakan bangunan heritage warisan Belanda. Gedung ini juga memiliki nilai historis dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke museum ini. Dahulu, gedung ini dijadikan sebagai markas para pejuang hingga Indonesia merdeka.
Koleksi yang dipamerkan di Museum Uang tentunya adalah uang-uang yang beredar pada masa revolusi atau sebelum kemerdekaan RI. Semua jenis uang daerah mulai dari Aceh, Jambi, Bukittinggi, Banten dan Palembang bisa Anda lihat di museum ini.
Di dalam museum terdapat banyak etalase kaca yang memamerkan berbagai bentuk uang kuno. Barisan etalase uang-uang kuno tersebut dikumpulkan sendiri oleh Saparuddin Barus. Jumlah uang kuno yang terdapat di Museum Uang ini juga tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ribuan jenis mata uang.
Di museum ini juga dipamerkan berbagai koleksi mata uang kono yang dahulu dipakai pada zaman kerajaan di Indonesia. Selain menjadi museum uang satu-satunya yang ada di Sumatera, Museum Uang Sumatera ternyata merupakan museum dengan pengoleksian mata uang zaman kerajaan terlengkap di Indonesia.
Jika Anda mengunjungi museum ini, Anda akan terpana dengan variasi alat tukar yang biasa dipakai pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dari Pulau Jawa. Selain itu, masih ada juga token yang merupakan uang perkebunan buatan VOC.
Selain itu, beberapa Uang dari berbagai negara luar juga tersimpan di sini. Seperti dari Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Salah satu koleksi yang paling eksklusif yang ada di Museum Uang ini adalah koleksi mesin cetak ORITA-nya. Mesin cetak ORITA adalah mesin cetak Oeang Republik Indonesia Tapanuli yang sangat antik.
Di museum ini ada 4 mesin ORITA yang dipajang di bagian pintu masuk. Mesin cetak itu dahulu dipakai oleh Gubernur Sumatera untuk memenuhi kebutuhan alat pembayaran di seluruh daerah Pulau Sumatera.
Gedung Juang 45 yang digunakan sebagai tempat Museum Uang Sumatera ini memiliki nilai historis dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dulu, para pejuang berkumpul di sini untuk menyusun rancangan perlawanan terhadap penjajah. Salah satunya ketika terjadi insiden Pertempuran Medan Area.
Sekarang, Gedung Juang 45 diisi dengan berbagai peninggalan sejarah. Di dalam areanya dipamerkan deretan foto historis selama pergerakan tahun 1044-1049. Rata-rata foto dokumentasi perjuangan yang dipajang bernuansa hitam putih.
Selain foto dokumentasi, di dalam gedung juga terdapat 11 buah patung pahlawan, lukisan serta kendaraan yang pernah dipakai oleh tokoh proklamator, yakni Bung Karno dan Bung Hatta selama tinggal di Sumatera Utara.