Ditengah pandemi virus corona dan menjalankan ibadah puasa memang wajib hukumnya bagi mereka yang sehat. Namun dengan adanya pandemi seperti sekarang ini, beberapa kategori pasien terkait virus corona disarankan untuk tak berpuasa.
Namun misalnya pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang merupakan pasien dengan gejala ringan, namun berisiko menularkan. Biasanya pasien ini tidak akan diobservasi, dan bisa melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Tak hanya itu saja bahkan meskipun gejalanya sangat ringan, tapi sistem imun pada pasien ODP sudah melemah, dan menurut seorang ahli penyakit dalam dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P FINASIM, KIC menyarankan mereka untuk sebaiknya tak berpuasa. Apalagi mereka yang sudah PDP sangat tidak disarankan untuk berpuasa, ini terkait imunitas yang sangat lemah.
Beda hal dengan yang terkonfirmasi positif tanpa gejala (OTG), lanjut dr Ceva, mereka masih bisa berpuasa. Meskipun sembari berpuasa, pasien dengan kriteria ini masih harus tetap memantau kesehatan. Caranya dengan memenuhi asupan nutrisi kaya vitamin dan antioksidan yang terutama meningkatkan sistem imun.
"Tapi ketika sudah merasa demam atau sakit tenggorokan sebaiknya terpaksa tidak berpuasa dahulu, dan minum air putih yang cukup," terangnya dalam live yang diadakan PAPDI Forum Webinar pada Kamis 23 April 2020.
Lebih lanjut, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM menjelaskan, bahwa puasa bisa meredam inflamasi dalam tubuh. Dengan begitu, mereka yang OTG dan pengin berpuasa justru akan lebih baik karena bisa meminimalisir peradangan dalam tubuh.
Tak hanya itu saja lantas dibeberkan juga oleh dr. Ceva, memang dalam kasus virus corona di Indonesia ini hampir 70-80 persen pasiennya merupakan mereka yang positif tanpa gejala (OTG). Biasanya ditandai dengan badan pegal atau meriang.