Bikin Heboh, Ilmuwan Inggris Temukan Resiko Tsunami Dekat Bakal Ibu Kota Baru Indonesia

Bikin Heboh, Ilmuwan Inggris Temukan Resiko Tsunami Dekat Bakal Ibu Kota Baru Indonesia

Ahmad
2020-04-23 13:40:51
Bikin Heboh, Ilmuwan Inggris Temukan Resiko Tsunami Dekat Bakal Ibu Kota Baru Indonesia
Foto: Istimewa

Sekelompok ilmuwan mengungkap potensi risiko tsunami di wilayah yang dipilih pemerintah Indonesia sebagai calon ibu kota baru. Para peneliti tersebut telah menemukan bahwa tanah longsor bawah laut pernah beberapa kali terjadi di Selat Makassar, antara pulau Kalimantan dan Sulawesi.


Jika kejadian tanah longsor yang paling besar terulang hari ini, tsunami akan muncul yang bisa membanjiri Teluk Balikpapan daerah yang dekat dengan calon ibu kota.


"Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk menilai situasi ini dengan tepat. Namun demikian, ini adalah sesuatu yang mungkin harus dipertimbangkan sebagai risiko oleh pemerintah Indonesia meskipun kita hanya membicarakan peristiwa 'frekuensi rendah, dampak tinggi'," kata Dr. Uisdean Nicholson dari Heriot-Watt University, Inggris, Dilansir dari BBC, Kamis 23 April 2020.


Tim penelitiannya menggunakan data seismik untuk menyelidiki sedimen dan strukturnya di dasar laut Makassar.


Survei tersebut mengungkap 19 zona di sepanjang selat tempat lumpur, pasir, dan lanau jatuh ke lereng yang lebih dalam.


Beberapa peristiwa longsor ini melibatkan material sebanyak ratusan kilometer kubik volume yang sangat mampu mengganggu kolom air, dan menghasilkan gelombang besar di permukaan laut.


"Tanah longsor ini atau yang kami sebut Mass-Transport Deposits (MTD) cukup mudah dikenali dalam data seismik," jelas Dr. Rachel Brackenridge dari Universitas Aberdeen, peneliti utama di makalah yang memaparkan penelitian ini.


"Tanah longsor tersebut berbentuk lengkungan dan sedimen di dalamnya kaotis; bukan lapisan datar, teratur, dan rata yang Anda harapkan. Saya memetakan 19 peristiwa, tetapi itu dibatasi oleh resolusi data. Akan ada kejadian lainnya, yang terlalu kecil untuk saya lihat," ujarnya.


Hal yang belum diketahui tim peneliti saat ini ialah kapan tepatnya longsor bawah laut ini terjadi. Estimasi terbaik para peneliti adalah dalam periode geologi saat ini jadi, dalam 2,6 juta tahun terakhir.


Sampel batuan yang diekstraksi dari MTD bisa lebih memastikan usia mereka dan frekuensi kerobohan lereng dan para ilmuwan sedang mencari pendanaan untuk melakukan ini. Tim juga berencana mengunjungi daerah pesisir Kalimantan untuk mencari bukti fisik dari tsunami purba ini dan membuat pemodelan jenis gelombang yang bisa mengenai garis pantai.


"Penelitian ini memperkaya pengetahuan komunitas geologi dan geofisika Indonesia akan bahaya sedimentasi dan tanah longsor di Selat Makassar. Masa depan penelitian ilmu bumi adalah menggunakan pendekatan terintegrasi dan multi-disiplin dengan kolaborasi internasional." kata Ben Sapiie, dari Institut Teknologi Bandung (ITB).


Share :

HEADLINE  

5 Manfaat Kurangi Konsumsi Gula

 by Ramadhan Subekti

December 25, 2024 23:55:00


Viral! Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Pidato di D-8

 by Ramadhan Subekti

December 23, 2024 17:10:00


Petisi Tolak PPN 12% Untuk Presiden Prabowo Tembus 100 Ribu Orang

 by Ramadhan Subekti

December 19, 2024 13:36:55


COVID-19 Melonjak di Jepang, 15 Ribu Kasus Baru Dilaporkan

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 21:45:00