Paska Karatina Toko Barang Mewah di China Diserbu Konsumen

Paska Karatina Toko Barang Mewah di China Diserbu Konsumen

Yuli Nopiyanti
2020-04-23 12:55:59
Paska Karatina Toko Barang Mewah di China Diserbu Konsumen
Ilustrasi tas mewah yang di buru di china setelah lockdown (Foto:Dok.Iatimewa)

Para konsumen di China perlahan mulai kembali ke mal dan butik mewah seiring dengan semakin longgarnya karantina untuk mengatasi wabah virus corona.



Tak hanya itu saja bahkan sejumlah penikmat fesyen di Tiongkok merayakan berakhirnya masa lockdown dengan berbelanja barang mewah. Pada 13 April lalu WWDmelaporkan butik lini aksesori dan fesyen asal Paris Hermes dikabarkan meraih pendapatan sebesar 2,7 juta dolar AS pada hari pertama dibukanya kembali outlet di Ghuangzou. Salah satu outlet termewah di Cina. 



Bahkan tak hanya itu saja seorang konsumen Hermes sekaligus pengguna jejaring sosial lokal Tiongkok mengunggah beberapa gambar yang menunjukkan keberadaan dirinya di toko tersebut. 


Ia mengaku mengeluarkan uang 142.124 dolar AS untuk berbelanja sepatu, busana, dan tas tipe Birkin (yang pada 2019 dilelang seharga 206.111 dolar AS) dengan bahan kulit buaya.



Namun juga tak hanya itu saja paslanya  para konsumen juga membeli peralatan makan, sepatu, furnitur, dan aksesori berbahan dasar kulit seperti dompet. Sementara, kiriman barang berupa tas Birkin produk terlaris dan paling ekslusif Hermes terus datang ke toko tersebut.



Bahkan Harapan di Tiongkok

Pada 15 April 2020, South China Morning Post mengutip hasil studi dari bank investasi Morgan Stanley yang menyebut konsumen di Tiongkok cenderung mengalokasikan lebih banyak uang untuk berbelanja busana dan kebutuhan sehari-hari seraya mengurangi belanja barang mewah.


Meski tidak sepenuhnya bisa bergantung pada situasi yang membaik di Cina, para pengusaha retail tetap menggantungkan harapan terhadap konsumen negara tirai bambu.


McKinsey melansir laporan "The State of Fashion 2020" yang salah satunya memuat paparan Casey Hall tentang masa depan fesyen di Cina pasca-pandemi. Ia menulis bahwa sejumlah studi tentang kondisi retail di negara tersebut menyebut bahwa situasi pasar retail mewah di cina akan kembali seperti semula pada pertengahan 2020. 



Di samping itu, platform belanja daring seperti JD.com, Tmall, Secoo, hingga WeChat akan terus menjadi tempat jualan para peretail. Pemimpin Secoo bahkan berani mengatakan bahwa pasar e-commerce yang menjual barang mewah akan meningkat setidaknya sebesar 30% dalam kurun waktu lima tahun ke depan

.

Kondisi pandemi ini tidak membuat mereka menyerah karena 60% produk domestik bruto di Tiongkok berasal dari konsumsi publik--salah satunya konsumsi barang mewah. Segelintir konsumen Tiongkok yang hobi berbelanja tidak serta merta berhenti mengonsumsi barang kesukaan meski pandemi melanda. Karena bagi mereka, terutama para pecinta Birkin Hermes, fesyen adalah investasi.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30