Zoom di Tengah Badai Corona, Dari Pupuler Hingga Keamanan Data yang Dipersoalkan

Zoom di Tengah Badai Corona, Dari Pupuler Hingga Keamanan Data yang Dipersoalkan

Dedi Sutiadi
2020-04-22 09:00:00
Zoom di Tengah Badai Corona, Dari Pupuler Hingga Keamanan Data yang Dipersoalkan
Aplikasi Zoom Cloud Meeting. (Foto: Istimewa)

Pengguna aplikasi zoom cloaud meeting meingkat secara dratis setelah meledaknya wabah virus corona. Aplikasi Zoom jadi alternatif pertemuan daring saat aturan tetap di rumah aja diterapkan. 


Namun di tengah kepopulerannya di suasan pandemi corona, banyak pihak yang megkhawtirkan sisi sistem kemanan apalikasi tersebut. bahkan di beberapa negara sempat dibatasi dan dilarang penggunaanya karena alsan keamanan data. 


Bukan tanpa bukti, beberapa waktu lalu sempat viral di twiter seorang netizen yang keluhkan sistem kemanan zoom. Akun twitter @akungangeninn membagikan keluhnya, dimana tiba-tiba smartphone miliknya diakses dan dikontrol pihak lain usai menggunakan aplikasi pertemuan daring tersebut. 


Jadi, akun tersebut menceritakan setelah dia menggunakan Zoom dan membuka Instagram, tiba-tiba dia kehilangan kontrol terhadap perangkatnya. Awalnya, dia merasa hal itu wajar sebab tidak jarang iPhone miliknya mengalami lag .


Namun setelah hal itu terjadi, tiba-tiba smartphone miliknya merespons Instagram Stories yang sedang dilihat dengan mengetik kata-kata lewat kolom Reply unggahan tersebut.


Pemilik akun yang kaget itu segera menutup aplikasi Instagram, tapi pihak lain yang disebut mengakses perangkatnya langsung berupaya membuka aplikasi m-banking . Dia pun mengaku sempat kesulitan untuk mematikan perangkat tersebut.


Akhirnya, tindakan yang dia lakukan untuk menghentikannya adalah melepas kartu SIM, sehingga akses internet perangkat itu mati. Sebab, dia bercerita juga kesulitan mematikan akses internet di smartphone-nya tersebut.


Mengkaji kasus di atas tim redaksi pun berusaha untuk meminta penjalasan dari seorang pakar keamanan siber Alfons Tanuwijaya untuk mengetahui libih jelas kasus yang dialami salah satu warganet tersebut. 


Menurut alfos kisah yang diceritakan salah satu warganet tersebut kurang logis. Menurutnya jikapun terjadi akses remote atau diambil alaih dari jarak jauh, itu hanya bisa terjadi jika penggunanya memberi izin akses. 


"Akses remote (di Zoom) memungkinkan, tapi itu kan pengguna yang memberikan izin akses," tuturnya saat dihubungi, Selasa 21 April 2020.


Maka menurut Alfos, jika akses remot itu terjadi kemungkinan besar karen kesalahan dari pengguna aplikasi sendiri. Penguna aplikasi tanpa sadar atau dengan sadar memberi izin. 


"Ada kemungkinan, perangkatnya kena keylogger atau trojan. Apalagi kalau sampai mau akses mobile banking, sebab m-banking itu pengamanannya berlapis, mulai password hingga PIN," ujarnya menjelaskan. Sementara hal paling maksimal yang dapat dilakukan Zoom adalah akses remote, tapi dengan izin pengguna lebih dulu.


Alfos juga menjelaskan kemungkinan lainnya tapi dengan kasus yang berbda. Menuertnya bisa saja bukan akses jarak jauh yag terjadi tapi perekaman data penting lewat malware yang disusupkan. 


"Ada kemungkinan, perangkatnya kena keylogger atau trojan. Apalagi kalau sampai mau akses mobile banking, sebab m-banking itu pengamanannya berlapis, mulai password hingga PIN," ujarnya menjelaskan. Sementara hal paling maksimal yang dapat dilakukan Zoom adalah akses remote, tapi dengan izin pengguna lebih dulu.


Berdasarkan hipotesa tersebut maka Alfos menduga masalah  keamanan penggunaan aplikasi bisa terjadi antara dua tersebut diatas, akses remote atau malware yang berusaha mencuri data penting. 


Dalam persoalan malware, Alfons menerengkan bahwa itu bisa bersumber dari berbagai aplikasi yang tertanam di samrtphone. Artinya sumber malware ini sebenarnya bisa berasal dari banyak aplikasi, bukan hanya Zoom.


"Jadi, ada kemungkinan malware ini disusupkan dalam tautan yang dikirimkan via WhatsApp, Facebook Messenger atau memasang aplikasi tertentu, sehingga ini bukan sepenuhnya salah Zoom," ujar Alfons lebih lanjut. 


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30