Staf khusus milenial Presiden Jokiwi tengah mendapat kritikan dari berbagai pihak. salah satunya pengamat ekonomi dari INDEF (Institute for Development ofe Economics and Finance) Bhima Yudhistira Adhinegara.
Kritik yang dilancarkan Yudhistira lebih menyoroti kenerja dari para stafsus milenial yang dinilainya tidak melakukan apa-apa. Dirinya melihat tidak gagasan yang progresif dari para stafusus yang disampaikan pada Presiden.
"Kita tidak melihat adanya gagasan yang keluar dari stafsus milenial yang saya kira gagasan yang cukup progresif. ujar Bhima saat dihubungi Minggu 19 April 2020
Dirinya juga menilai para stafsus bahkan tidak memberi masukan pada presiden terkait program pra kerja. Itu menurutnya penting karena program ini sangat bersentuhan dengan para generasi milenal.
"Bahkan, tidak ada suara misalkan terkait dengan kritik (terhadap) kartu prakerja yang memang tidak tepat sasaran," ungkapnya.
Menurut pengamat ekonomi INDEF tersebut prgram kartu prakerja hanyalh pemborosan anggaran yang tidak tepat sasaran. Bahkan dirinya juga secara terbuka membeberkan anggaran senilai Rp 5,6 triliun hanya dikerjasamakan dengan bisnis pribadi milik salah satu stafsus.
"Kartu prakerja menurut saya hanya pemborosan anggaran dan itu juga materi-materinya tidak lebih baik daripada YouTube. Padahal, Youtube banyak konten yang gratis," sindirnya.