Kue pohulpohul merupakan kudapan khas tradisional Batak dari Tapanuli, Sumatera Utara. Bentuknya seperti kepalan jari tangan. Cara membuatnya sederhana dan mudah, yakni dengan dicetak dengan tangan. Itu sebabnya disebut kue pohulpohul, yang berarti kepalan.
Dulu, pohulpohul sering disajikan dalam acara adat Batak marhusip. Marhusip merupakan musyawarah adat persiapan pernikahan. Kini, kudapan lezat ini disajikan dalam berbagai acara. Namun, kin kue ini juga banyak dibuat untuk sekadar camilan di rumah. Kalau berkungjung ke Sumatera Utara, jangan lupa untuk mencoba kue yang penuh makna ini.
Namun, kamu tidak perlu khawatir, bagi yang #dirumahaja agar tidak suntuk bisa membuat kue ini, berikut ini cara membuat kue pohulpohul :
Cara Membuat Pohul-pohul
Pohul-pohul dibuat dari tiga bahan utama, yaitu tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Ketiga bahan tersebut dicampur dan ditambahkan dengan sedikit air masak yang sudah didinginkan.
Setelah semua bahan tercampur dengan baik, ambil sedikit adonan dan dikepal-kepal kuat dengan jari. Sehingga adonan tersebut berbentuk bulat memanjang dengan bentuk jari-jari bekas kepalan tangan tadi.
Inilah kenapa nama kue ini disebut pohul-pohul, diambil dari bahasa batak yang artinya adalah kepalan tangan.
Ada dua acara untuk menyajikan kue pohul-pohul ini, yaitu dibiarkan mentah begitu atau dikukus.
Untuk penyajian pohul-pohul yang mentah, adonan yang sudah dikepal-kepal tadi dapat diletakkan di atas piring kecil dan langsung bisa dimakan. Tetapi ada juga yang menambahkan sedikit santan encer, beberapa butir beras mentah, dan irisan gula aren. Sedangkan penyajian yang lain adalah dengan mengukus adonan di dalam dandang selama 15 menit sampai matang. Lalu dapat disajikan dan dimakan.