Setiap daerah mempunyai tradisi atau kebiasaan turun-temurun dari pendahulunya. Seperti lomba Pacu Itiak yang ada di Sumatera Barat. Pacu Itiak (Balapan Itik) adalah salah satu tradisi unik dari Sumatera Barat khususnya di daerah Payakumbuh dan Limapuluh Kota. namun di tengah suasan pandemi pagelaran rakyat yang unik satu ini tidak mungkin digelar dan hanya tinggal kenangan.
Pacu Itiak dalam bahasa Minangkabau, atau Pacu Itik dalam bahasa Indonesia merupakan permainan tradisi di Sumatera Barat. Kebiasaan ini terus dipertahankan hingga hari ini. Jika dahulu, pacu itiak digelar di sawah, sekarang sudah ke gelanggang.
Konon, olahraga tradisional ini berasal dari daerah Payakumbuh, Limapuluh Kota. Pacu itiak diperkirakan sudah ada sejak tahun 1028. Diperkirakan berasal ketika penggembala itik mendapati beberapa itik berusaha untuk terbang, kemudian memutuskan untuk melatihnya dan kemudian melombakannya. Event Pacu Itiak biasanya dilaksanakan di 11 tempat berbeda di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Hal yang paling unik dari lomba ini adalah bahwa lomba ini di lakukan di udara, lintasan lombanya dan panjang dari wilayah terbang adalah 800 m, 1.600 m, dan 2.000 m. Pemenang lomba adalah itik yang bisa terbang dan mencapai garis finis paling awal.
Melihat keinginan masyarakat yang begitu kuat, pacu itiak dikelola secara profesional untuk mendatangkan wisatawan. Hingga tradisi ini diangkat masuk Calender of Event (CoE) pariwisata Sumbar setiap tahunnya.