Mulai dari Jokowi Hingga Profesor UGM, Ini Rangkuman Prediksi Terkait Kapan Pandemi Corona Berakhir

Mulai dari Jokowi Hingga Profesor UGM, Ini Rangkuman Prediksi Terkait Kapan Pandemi Corona Berakhir

Ahmad
2020-04-19 17:52:29
Mulai dari Jokowi Hingga Profesor UGM, Ini Rangkuman Prediksi Terkait Kapan Pandemi Corona Berakhir
Foto: Ap

Presiden Joko Widodo menyampaikan prediksi bahwa wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan selesai pada akhir tahun ini. Jokowi mengatakan, ia tak ingin masyarakat terjebak dalam pesimisme dan tak mampu memanfaatkan momentum yang akan datang.


Selain Jokowi, rupanya Profesor UGM yang juga pakar Statistika dan alumni MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof.Dr.rer.nat Dedi Rosadi,S.Si., M.Sc mengatakan memprediksi pandemi corona akan berakhir pada 29 Mei.  


"Dari hasil analisis pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus. Dengan intervensi pemerintah yang berhasil dengan baik , total penderita Corona positif minimal di sekitar 6.200 di akhir Pandemi pada akhir Mei 2020." katanya.


"Penambahan lebih kurang 740 sampai 800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," jelas dosen FMIPA ini.


Kemudian, seorang ilmuwan matematika Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo memprediksi puncak infeksi virus corona jenis baru (Covis-19) terjadi pada pertengahan Mei 2020. Namun akhir dari pandemi ini tergantung dari kebijakan yang diambil oleh pemerinah.


Dia bernama Sutanto Sastraredja yang merupakan dosen Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UNS, memaparkan secara matematis dinamika populasi COVID-19 dengan model SIQR.


Penjelasan model ini adalah Susceptible (S) digambarkan sebagai orang yang sehat yang rentan terinfeksi, Infected (I) sebagai individu yang terinfeksi, Quarantine (Q) sebagai proses karantina, dan Recovery (R) adalah orang yang telah sembuh dari COVID-19.


Data-data diambil mulai 2 Maret 2020 saat pertama kali pemerintah mengumumkan secara resmi terdapat dua orang yang terinfeksi virus Corona.


Kecepatan orang sehat jadi terinfeksi, menurut Sutanto, dipengaruhi faktor laju kontak. Laju kontak semakin besar jika orang sering bertemu dan berkumpul. 


"Kondisi ini akan membuat banyak yang berpindah status dari S jadi I atau terinfeksi," ujarnya. 


Share :