Pengen Tau Budaya India? Datang Aja ke Kampung Madras Medan

Pengen Tau Budaya India? Datang Aja ke Kampung Madras Medan

Ekel Suranta Sembiring
2020-04-16 17:04:59
Pengen Tau Budaya India? Datang Aja ke Kampung Madras Medan
Kampung Madras (foto: Good News From Indonesia)

India tapi di Indonesia? Iya, di Indonesia, yakni di Medan, ada sebuah kampung yang dijuluki little India. Nama kampungnya ialah Kampung Madras. Kampung tersebut dihuni oleh penduduk asli India dan keturunannya.


Ada warga Belanda bernama Jacobus Nienhuys yang punya perkebunan tembakau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Beberapa pekerjanya adalah warga Madras. Madras adalah ibu kota negara bagian Tamil Nadu di India Selatan. Kedatangan warga Madras ke Kabupaten Deli Serdang merupakan awal mula keberadaan Kampung Madras.


Pada 1873, warga Madras menjejakkan kaki pertama kali di Deli Serdang. Saat itu, Indonesia masih dijajah Belanda. Jumlah warga Madras yang merantau saat itu adalah 25 orang. Ke 25 orang inilah yang bekerja di perkebunan tembakau milik Nienhuys. Sayang, usaha tembakau Nienhuys melesu sehingga para warga Madras pindah ke kota untuk mencari peruntungan yang lebih baik.


Salah satu kota yang didatangi ialah Medan. Di ibu kota Sumatera Utara itu, mereka bekerja sebagai pedagang. Mereka menjual makanan, alat musik, perlengkapan olahraga, pakaian India, dan pernak-pernik India. Lambat laun, semakin banyak warga Madras lain di Medan. Mereka juga beranak-pinak. Pada akhirnya, kawasan yang didiami warga Madras tersebut dikenal sebagai Kampung Madras.


Meskipun telah lama menetap di Indonesia, warga di Kampung Madras masih setia dengan kebudayaan India. Salah satunya terlihat dari penampilan mereka. Laki-laki mengenakan sorban dan perempuan mengenakan kain sari. Di dahi mereka, ada titik merah. Karena tumbuh besar di Indonesia, bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Indonesia. Saat peringatan HUT RI pada 17 Agustus, warga Kampung Madras juga turut berpartisipasi juga untuk memeriahkan.


Sebelum resmi bernama Kampung Madras, kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Keling. Penamaan keling membuat warga India protes sebab keling identik dengan orang India yang berkulit hitam legam. Menurut mereka, penggunaan kata keling terkesan merendahkan. Pada 2008, Pemerintah Kota Medan resmi mengubah nama Kampung Keling menjadi Kampung Madras.


Terdapat puluhan ribu keturunan India yang menetap di Sumatera Utara dan Kampung Madras bukan satu-satunya little India. Masih ada kampung lain di Medan yang juga didiami warga keturunan India, yakni Medan Petisah, Medan Baru, Kampung Anggrung, dan Medan Polonia. Pada hari tertentu, seluruh warga keturunan India di Medan akan berkumpul di satu tempat.


Di Kampung Madras, kalian bisa menemukan Kuil Sri Mariamman, kuil tertua di Medan yang dibangun pada 1880-an. Kuil tersebut, menjadi tempat warga Kampung Madras untuk beribadah. Mayoritas warga India di sana beragama Hindu. 


Orang yang membangun Kuil Sri Mariamman adalah pemuda dari Madras, India yang dulunya bekerja di perkebunan tembakau di Deli Serdang. Namanya Gurdhuara Sahib. Tidak jauh dari Kuil Sri Mariamman, ada Jalan Pagaruyung yang merupakan pusat kuliner. Kulinernya tentu saja kuliner India, seperti nasi biryani dan roti cane.


Kalau mau lihat Kampung Madras dalam suasana yang lebih meriah, datanglah saat perayaan Deepavali pada sekitar Oktober—November. Deepavali atau Diwali berarti festival cahaya. Perayaan Deepavali dimaknai sebagai kebaikan yang menang melawan kejahatan.


Saat Deepavali berlangsung, Kampung Madras sangat meriah dan cantik. Di sepanjang jalan, terpasang ornamen berwarna-warni. Gapura di sana juga dicat dan dihias penuh warna. Tidak cukup sampai di situ, saat melintasi jalanan Kampung Madras, akan tercium wangi bunga dan aroma rempah-rempah.


Jadi, nggak perlu jauh-jauh sampai India kalau pengen ketemu orang India. Cukup datang saja ke Kampung Madras di Medan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30