Satu per satu fakta kasus prostitusi online melibatkan Mami Lisa di Surabaya terungkap.
Mami Lisa alias ML menyimpan ratusan foto syur PSK yang ia tawarkan di media sosial.
Tak hanya itu saja bahkan para wanita yang dijajakan ML di antaranya mahasiswi dan sales promotion girl (SPG).
Tak hanya itu saja bahkan Kasus prostitusi online ini diungkap Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Pengakuan Mami Lisa alias ML mengejutkan penyidik Satreskrim.
Betapa tidak, Mami Lisa mampu menyedikan 600 wanita untuk diajak kencan pria hidung belang. Bahkan tak hanya itu saja pasalnya Kasus ini terbongkar setelah aparat kepolsian melakukan penyelidikan.
Namun, untuk tarif yang ditawarkan beragam, dari mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 25 juta sekali kencan.
"Tersangka ini bisa menyediakan wanita untuk melayani satu laki-laki dengan dua atau tiga perempuan. Tarifnya sampai 10 hingga 25 juta rupiah," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa 14 April 2020.
Bahkan Mami lisa juga telah mengatakan bahwa setiap wanita memilik tarif tersendiri dari harga 2,5 juta rupiah hingga 25 juta rupiah.
Setiap kali mendapat uang, sang mucikari memotong uang pembayaran pria hidung belang sebesar 10 hingga 20 persen tergantung kesepakatan. Tak hanya itu saja bahkan Mami lisa juga menawarkan wanita dari berbagai profesi mulai dari pekerja kantor alias karyawati, mahasiswi hingga SPG freelance.
Gadis yang disediakan mulai dari Surabaya, Bandung, Semarang dan Jakarta serta kota lain juga diketeahui bahwa dalam mejalankan bisnisnya, wanita asal Surabaya itu tidak sendirian. Ia dibantu temannya yang berasal dari Semarang yakni Dewi dan Kusmanto.
Tak hanya itu saja bahkan sejumlah foto psk online menjadi barang bukti aparat kepolisian.
Bahkan, pose para psk online ini cukup mencuri perhatian.
Menurut polisi, 600 foto wanita yang menjadi anak buah para mucikari yang berstatus janda tersebut tersimpan di handphone mereka bertiga.
Bahkan kabarnya PSK online ini juga di hubungi via jejaring sosial yang berada di berbagai kota-kota besar yang nantinya akan di jual kepada pria berhidung belang.
"Total ada 600 wanita yang menjadi anak buah para tersangka yang ditawarkan kepada pria hidung belang," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa 14 April 2020.
"Dari 600 foto anak buah tersangka atau PSK, menonjolkan pose tertentu. Ya tujuannya agar konsumen tergiur," ujar AKP Iwan kepada wartawan.
Pengakuan Tersangka
Perempuan yang juga punya toko di kawasan Pasar Atom Surabaya ini mengaku awal menggeluti dunia mucikari setelah menyandang status janda tau bercerai dengan suaminya.
"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami
Lisa tak menyangka jika bisnis haramnya itu membuahkan banyak peminat.
"Ya akhirnya punya teman di Semarang, Bandung dan Jakarta mau join. Ya sudah saya giliran cari pelanggan atau cari perempuan.
Tak hanya itu saja bahkan Ada syarat khusus bagi yang hendak masuk ke dalam grup tersebut.
Hal itu diungkap langsung Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran didampingi Kanit Jatanras AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa 14 April 2020.
"Pengelola grup WhatsApp ini tersangka LS. Anggota yang bisa masuk menjadi member, minimal sudah dua kali transaksi dengan mucikari ini," terangnya.
Bahakan tak hany itu saja Mereka saling berkomunikasi dalam menjalankan bisnis prostitusi online tersebut.
"Anak buah mereka sudah tersebar dimana-mana. Misalnya, ada orang Semarang, Surabaya atau Jakarta butuh layanan, sudah ada. Tinggal kontak tersangka dan spesifikasi yang diminta seperti apa," terangnya.
Kini ketiganya dijerat Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang tindak pidan Perdagangan Orang.