Ratusan Ojol Hentikan Truk Pembawa Sembako dan Tutup Jalan Setelah Bansos Dibubarkan Polisi

Ratusan Ojol Hentikan Truk Pembawa Sembako dan Tutup Jalan Setelah Bansos Dibubarkan Polisi

adminweb
2020-04-13 17:12:23
Ratusan Ojol Hentikan Truk Pembawa Sembako dan Tutup Jalan Setelah Bansos Dibubarkan Polisi
ratusan pengemudi ojek online (ojol) marah dan menghentikan sebuah truk berwarna kuning yang membawa paket sembako di Jalan Ir Dr H Soekarno, atau sekitar Galaxy Mall, Surabaya (Foto:Istimewa)

Dunia maya ini tengah ramai adanya viral sebuah video yang memperlihatkan ratusan pengemudi ojek online (ojol) marah dan menghentikan sebuah truk berwarna kuning yang membawa paket sembako di Jalan Ir Dr H Soekarno, atau sekitar Galaxy Mall, Surabaya, Jumat 10 April 2020.


Tak hanya itu saja bahkan dalam video itu, perekam mengatakan bahwa para pengemudi ojol berinisiatif mendatangi truk yang semula membagikan paket sembako yang dibubarkan polisi.


Bahkan Ratusan ojol itu juga tampak menutup jalan di sekitar Galaxy Mall.


Nmaun,dari penjelasan perekam video, penutupan jalan dilakukan karena pihak kepolisian membubarkan kegiatan pembagian bantuan.


"Yang tadinya tertib, karena dihentikan oleh pihak polisi, jadinya kawan-kawan ojol berinisiatif dengan spontan menutup jalan di depan Mall Galaxy," ujar perekam video.


Bahkan tak hanya itu saja terkait adanya kejadian itu, Kapolsek Mulyorejo Kompol Eni Priatin membenarkan bahwa pihaknya terpaksa membubarkan aksi tersebut lantaran kondisi yang tidak memungkinkan di tengah wabah pandemi Covid-19.


Seperti diketahui, Surabaya masuk zona merah Covid-19 di Jawa Timur.


Eni menyampaikan, sebuah komunitas membagikan 1.000 paket sembako kepada pengemudi ojol. Namun, tidak ada pemberitahuan kepada polisi.


"Tidak ada pemberitahuan kepada kami, termasuk izin. Kemudian datanglah 150 ojek online dan bertambah sangat banyak dalam waktu cepat. Akhirnya terpaksa kami bubarkan sesuai dengan maklumat Kapolri, dan komunitas tersebut juga menyadari," kata Eni, Senin 13 April 2020.


Bahkan tak hanya itu saja apa yang dilakukan kepolisian, kata Eni, sudah tepat dan cepat mengingat tidak ada izin yang boleh dikeluarkan dan membiarkan berkumpulnya banyak orang di sebuah tempat.


"Kami arahkan untuk door to door, jadi tidak menimbulkan gejolak massa seperti kemarin. Kami juga berikan informasi terkait bahaya pandemi ini sehingga memang harus terpaksa kami bubarkan," ujarnya.


Share :