Keadaan masyarakat di tengah corona memang mengalami perubahan yang cukup besar. Mulai dari saling curiga, berspekulasi secara berlebihan, sampai merasa ketakutan berlebihan.
Virus corona belum juga usai, suara dentuman yang terdengar sampai Jabodeta (Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang) selama beberapa jam pada Jumat malam 10 April 2020 malam sampai Sabtu 11 April 2020 dini hari hadir.
Masyarakat yang mendengar suara dentuman tersebut membuat jagat Twitter heboh degan tagar #dentuman dan #dajjal yang menjadi trending topik selama beberapa jam.
Banyak masyarakat mengkaitkan suara dentuman tersebut berasal dari Anak Gunung Krakatau yang memang sedang erupsi. Bahkan, ada beberapa kalangan masyarakat yang menganggap suara dentuman tersebut merupakan suara dajjal dan mengkaitkannya sebagai tanda akhir zaman.
Bahkan, ada beberapa orang netizen yang mebagikan doa agar diselamatkan dari fitnah dajjal.
Masyarakat saat ini mudah sekali membuat spekulasi-spekulasi tak mendasar. Spekulasi itu muncul bersamaan dengan rasa takut masyarakat akan bencana virus corona Covid-19 yang belum ada tanda-tanda mereda. Bagi umat Islam, percaya akan datangnya dajjal di hari Kiamat adalah bagian dari iman.
Dajjal akan muncul bersamaan dengan tanda-tanda kiamat besar lainnya seperti gunung-gunung di bumi yang meletus di mana-mana, suara sangkakala sangat keras yang ditiup malaikat Israfil, munculnya Yakjuj Makjuj dan tanda-tanda lainnya yang lebih mengerikan dari bencana virus corona.
Tapi jika hanya percaya saja tanpa ada usaha untuk mencegahnya maka sama saja kita telah jauh dari keimanan itu sendiri. Ibarat kita percaya Tuhan tapi masih saja berbuat sesuatu yang dilarang Tuhan seperti berbohong, menimbun masker untuk kepentingan sendiri, membuat berita hoaks dan larangan-larangan lainnya.
Padahal, dalam Islam dikatakan, selama kebaikan datang dan masih terdapatnya nilai spiritual keagamaan di muka bumi, maka dajjal atau siapaun itu yang merupakan tanda berakhirnya zaman tidak akan muncul.
Terlepas dari analisa logis maupun keyakinan, tentunya bagi umat Islam khususnya akan teringat sebuah Hadits yang intinya menceritakan tentang isi dari Neraka bahwa di Neraka Jahannam terdapat sumur dan jurang. yang kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW,
Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh. Rasulullah SAW bertanya, tahukah kalian, suara apakah itu? Kami menjawab, Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui.
Rasulullah SAW bersabda, itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.
Suara dentuman yang oleh warganet dianggap sebagai suara dajjal yang merupakan tanda akhir zaman atau kiamat tersebut bukanlah akibat dari letusan Anak Gunung Krakatau, melainkan dari dentuman petir di sekitar pos pantau Gunung Salak.
Hal ini dikatakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, yang mengatakan sempat terjadi dentuman petir di sekitar pos pantau Gunung Salak saat terjadi dentuman di Bogor dan Jakarta pada Sabtu 11 April 2020 dini hari. Namun PVMBG menyebut suara petir itu tidak bisa dikaitkan dengan penyebab dentuman.
"Petugas pos pengamatan gunung api di sana seperti biasa memasukkan laporan umum keadaan cuaca sekitar pos. Dilaporkan cuaca cerah, tidak hujan namun mendengar suara dentuman petir, berarti dari sebelahan wilayah pos, karena kalau di dekat pos mungkin cuaca tidak cerah. Jadi tidak ada laporan spesifik itu dari Gunung Salak," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari (PVMBG) Kementerian ESDM, Hendra Gunawan kepada wartawan, 12 April 2020.
"Ini ada info dari bidang keilmuan lain (karena PVMBG hanya dalam kapasitas bekerja untuk monitoring gunung api saja). Betul, karena aktivitas Gunung Salak level normal," ungkapnya.