Sebagai warga negara Indonesia kita patut berbangga lantaran negeri ini punya berbagai macam keindahan dan pesona yang negara lain pun tidak punya. Itulah mengapa bermain di negeri sendiri itu sangat menyenangakan daripada bermain di negeri orang yang pastinya menghadirkan sebuah gengsi semata.
Nah, di Medan ada lagi keindahan Indonesia yang begitu mengesankan. Danau air panas yang biasa kita kenal di segara anakan gunung rinjani. Mungkin, sebagian besar kawasan ini belum terlalu dinikmati oleh sebagian besar sobat Correcto. Nama kawasan ini adalah Danau Linting. Penasaran dengan tempat ini, mari kita simak hasil penjelajahannya di bawah ini.
Danau Linting bisa di bilang kawasan ini merupakan tempat paling asri yang dimiliki oleh Medan. Kawasannya begitu alami dan mampu menghadirkan pesona magis. Siapa pun yang datang pasti akan terbuai oleh keindahannya. Memiliki luas 1 hektar, membuat tempat ini bisa dijangkau dari berbagai tempat.
Pemandangan hijau khas pohon beringin akan terlihat saat tiba di lokasi tujuan. Pepohonan ini menghadirkan panorama epic karena, bisa berpadu dengan danau yang berwarna biru.
Uniknya lagi, objek wisata ini bisa digunakan untuk berenang. jadi, ada tangga tanah dan batu yang terdapat di dalam danau. Lagipula, kedalaman danau ini tidak terlalu dalam sehingga, aman bagi siapa saja yang ingin merasakan kesegaran dan kehagatan kawasan ini.
Danau Linting (foto: parawisatasumut.com)
Sayangnya, tidak diizinkan untuk pergi ke tengah danau. Walaupun sebenarnya, warna danau yang ada di tenagh sangat menawan. Memberikan kesan berbeda apabila bisa mencapai ke tengah-tengah. Lalu, mengapa setiap pengunjung dilarang berenang ke tengah danau, padahal menurut kondisi tempat ini tidak terlalu dalam. Inilah jawabannya.
Kedalaman danau di tengah-tengah sampai saat ini masih belum di ketahui. Oleh karena itu agar aman dan terpecaya kedangkalannya, lebih baik di pinggir saja. Sumber air panas yang berada di tengah bisa membuat tubuh menjadi kurang baik. Oleh karena itu, lebih baik menikmatinya dengan bersantai.
Anda juga bisa menikmati permainan yang sudah disediakan disini berupa ayunan. Berada disini, mengingatkan kita akan masa kecil yang suka sekali bermain ayunan. Selanjutnya adalah merekatkan hubungan bersama dengan keluarga, dimana sobat native bisa menggelar tikar dan membawa beberapa bekal.
Menggelar tikar di bawah pohon ini memang sangat menyenangkan. Bercengkrama menghadirkan canda dan tawa yang tidak akan pernah terlupakan. Udara yang sejuk menambah suasanya syahdu. Nah, disarankan untuk tidak membawa tikar sendiri lantaran, disini sudah banyak yang menyewakannya.
Karena, saat menggelar tikar, maka akan ditagih pula biaya sewa tempat yang harganya sama dengan menyewa tikar. Bagi yang tidak membawa makanan, sobat natve bisa menikmati beberapa sajian makanan yang ada disini. warung-warung makan memang sudah sangat ramah, sehingga tidak perlu takur akan kelaparan.
Tetapi, satu hal yang harus diperhatikan bagi sobat native yang beragama muslim. Karena, tempat ini banyak yang menyajikan menu makanan tidak halal. Sehingga, perlu diperhatikan benar sobat.
Danau yang baru saja dikenal sekita 2 sampai 3 tahun belakangan ini masih mempunyai sebuah mitos yang mungkin wajib diperhatikan. Adanya keberadaan hantu yang memang tidak masuk di akal. Seperti kasus hilangnya anak kecil dan baru ditemukan 3 hari setelahnya.
Selain itu keberadaan dari danau ini sampai saat ini masih jadi misteri. Apalagi sumber air panas yang dihadirkan di kawasan ini. sampai saat ini para peneliti masih bekerja untuk mengamati dan menganalisa darimana asal objek wisata satu ini.
Danau linting secara administratif berada di tiga wilayah yaitu Desa Sibunga-bunga, Desa Gunung Manumpak, Desa Durian IV Mbelang, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda, Kabupaten Deli serdang.
Jarak dari kota medan adalah 70 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam lamanya. Jalanan yang akan ditempuh menuju kawasan ini cukup berliku dan banyak sekali persimpangan. Apalagi, tempat ini belum terlalu ramah papan petunjuk sehingga, bisa bertanya kepada warga sekitar.
Selain menggunakan kendaraan pribadi kawasan ini juga bisa dijangkau dengan menggunakan transportasi umum. Dari terminal amplas Medan bisa naik angkutan pedesaan dengan harga 20 ribu rupiah saja. Hanya saja, angkutan pedesaan disini tidak bisa mengantar langsung menuju ke objek wisata.
Harus melanjutkan kembali perjalanan dengan menggunakan kendaraan atau pun jalan kaki. Walaupun jaraknya cukup jauh dari tempat turun menuju ke titik lokasi.
Nah, pengen melihat lansung ke unikan Danau Linting, selesai pandemi corona lansung saja terjun ke lokasi ya.