Kartu andalan Presiden Jokowi, Kartu Prakerja di tunda peluncuranya hal ini karena adanya eror pada situs web pada saat dibuka. Tak hanya itu saja bahkan nantinya kartu Pra Kerja ini juga berisi Saldo Rp.3,5 juta.
Tak hanya itu saja bahkan nantinya, kartu Prakerja berisi saldo Rp 3,5 Juta. Hanya saja, ada empat golongan ini yang menjadi prioritas sasaran pemerintah, yakni :
1. Pekerja yang di rumahkan tanpa diupah
2. Pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
3. Pekerja migran
4. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak dari kondisi pandemi virus corona ( COVID-19).
Cara Daftar Kartu Prakerja
Bahkan untuk mendaftar program andalan Presiden Jokowi, Kartu Prakerja ini pendaftar melakukan registrasi akun di laman resmi tersebut, masyarakat yang berminat perlu menyiapkan informasi, seperti data diri, NIK, nomor ponsel, hingga alamat e-mail.
Bahkan tak hanya itu saja Program kartu Pra Kerja akan membuka pendaftaran dengan kuota untuk 164.000 orang per minggunya, untuk menyasar sekitar 5,6 juta pendaftar pada tahun 2020.
Bahkan nantinya para peserta yang terdaftar akan menerima bantuan uang sebesar Rp 3.550.000 untuk biaya pelatihan dan insentif.
Apabila dirinci, manfaat Program Kartu Prakerja 2020 yakni sebesar Rp 3.550.000, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan (untuk empat bulan).
Lalu, peserta Kartu Prakerja 2020 juga akan menerima insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 50.000 per survei untuk tiga kali survei atau total Rp 150.000 per peserta
Tak hanya itu saka nantinya dana itu akan diterima peserta bertahap dari sebelum hingga pelatihan kerja selesai dilakukan.
Bahkan adanya Kartu Prakerja ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Re-focusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa untuk Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Prioritas pengangguran muda
Syarat Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 18 tahun, dan sedang tidak mengikuti pendidikan formal.
Dikutip dari laman Prakerja.go.id, Rabu 8April 2020, program diprioritaskan untuk pengangguran muda.
Bahkan tak hanya itu saja Kartu Prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja, bukan untuk menggaji pengangguran.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja, Denni Purbasari, mengatakan program ini menyasar sekitar 5,6 juta peserta di tahun 2020.
Kartu Prakerja tersebut untuk orang yang sudah tidak bekerja atau orang yang terkena PHK
Para peserta yang terdaftar akan menerima bantuan uang yang akan diterima peserta bertahap dari sebelum hingga pelatihan kerja selesai dilakukan.
Bahkan nantinya transfer dana dilakukan via e-wallet yang nanti bisa didapatkan peserta.
“Pekerja formal maupun informal yang terdampak COVID-19 dapat mendaftarkan diri di laman resmi ww. prakerja.go.id, mulai minggu kedua April 2020,” Denni.
Bantuan ini hanya akan diberikan sekali seumur hidup untuk peserta.
Kartu Pra Kerja 2020 bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja.
Waktu pendaftaran
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah berharap pekan pertama April ini Kartu Prakerja sudah dapat disalurkan kepada penerima program manfaat.
Kartu tersebut menyasar pekerja yang di rumahkan tanpa diupah, pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja migran serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak dari kondisi pandemi virus corona ( COVID-19).
Kartu Prakerja dari pemerintah ini merupakan insentif bagi para pekerja yang terkena imbas PHK atau di rumahkan oleh perusahaannya dan juga pelaku usaha yang sedang lesu.
Anggaran untuk peningkatan kemampuan atau kompetensi (vokasi) para tenaga kerja yang tidak bekerja lebih besar.
Namun, menurut Ida, dengan kondisi saat ini pemerintah pun mengubah alokasi anggaran vokasi tenaga kerja ke insentif.
Pasalnya, untuk diadakan pelatihan kompetensi saat ini pemerintah pun berinisiatif mengubah metode dengan cara daring (online) atau login Kartu Prakerja.
"Jadi program Kartu Pra Kerja sudah menyesuaikan dengan kondisi Covid-19 ini kan.
Tak hanya itu saja bahkan Ida juga menambahkan, bahwa pihaknya kini sedang mengkaji pelatihan-pelatihan secara online dan mulai melakukan pendataan lembaga-lembaga yang ingin terlibat melatih tenaga kerja melalui online serta jumlah tenaga kerja yang akan divokasi.