Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menganggarkan dana Rp100 miliar untuk keperluan penanganan dan penanggulangan wabah virus corona (Covid-19).
Meski punya alokasi anggaran yang cukup besar, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak bisa berbuat banyak, khususnya dalam membeli alat pelindung diri (APD).
Pelaksanaan Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengaku APD seperti hand sanitizer, masker, cairan disinfektan dan lainnya adalah barang langka untuk saat ini.
Meski punya uang, Akhyar mengaku tidak bisa membeli APD. Beberapa waktu lalu, ia mengunjungi pabrik pembuatan alkohol atau etanol serta distributor masker.
"Di sana mereka produksi alkohol, cuma stok terbatas, itupun sudah dipesan instansi lain. Pembelian bahan baku untuk pembuatan hand sanitizer itu pun dibatasi, hanya instansi yang boleh, itupun dengan surat resmi," ujar Akhyar, di Medan, Rabu 25 Maret 2020.
"Punya uang tapi tidak bisa membeli," tegasnya.
Menurutnya, ada bantuan APD dari pemerintah pusat. Namun, ia tidak tahu apakah APD dari pemerintah pusat mencukupi kebutuhan yang ada.
Untuk diketahui jumlah warga Medan masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), positif virus corona terus mengalami peningkatan.
Untuk PDP 46 orang, ODP 412 dan positif virus corona 412. Jumlah tersebut merupakan terbanyak kedua di Provinsi Sumut.
Koresponden Medan: Alphandi Pinem