Dampak Corona, Bisnis Travel di Sumut Mati Total

Dampak Corona, Bisnis Travel di Sumut Mati Total

Ahmad
2020-03-23 15:00:00
Dampak Corona, Bisnis Travel di Sumut Mati Total
Selain merumahkan karyawan, sejumlah bus pariwisata PT Vina Tour & Travel dikandangkan karena terhentinya sektor pariwisata di Sumut karena terdampak virus corona.(ist)

Pandemi virus corona (Covid-19) menimbulkan dampak terburuk bagi pelaku bisnis travel di Sumatera Utara. Selain merumahkan karyawan, sudah dipastikan usaha disektor ini terhenti hingga bulan Juni, mendatang.


Dirut PT Vina Tour & Travel Marudut TH Sagala mengatakan, pandemi Covid-19 sebenarnya sudah terasa sejak Januari 2020, dengan menurunnya kunjungan wisatawan baik yang masuk dari Malaysia maupun Singapura.


"Pada bulan Januari bisnis travel mengalami penurunan karena ada kebijakan beberapa negara yang melakukan penutupan penerbangan. Apalagi pintu masuk wisatawan eropa sebagian besar melalui Malaysia dan Singapura," kata Marudut yang juga pengurus Ikatan Persaudaraan Pariwisata Medan (IPDM) kepada correcto.id , Senin 23 Maret 2020.


Di bulan Januari, kondisi bisnis perjalanan masih mampu bertahan. Namun kebijakan pemerintah dengan melakukan penutupan objek wisata di tanah air, menghancurkan usaha mereka.


"Begitu pemerintah Sumatera Utara mengeluarkan kebijakan menutup objek wisata pelaku usaha traval secara otomatis terhenti. Dengan terpaksa kami harus melakukan PHK karyawan dan mengandangkan bus travel," kata Marudut.


Bahkan, hingga kini permintaan pembelian tiket wisata, baik penerbangan dan kapal laut juga tidak ada. Kalaupun ada permintaan sudah pasti untuk keperluan mendesak ataupun urgen.


Berdasarkan data IPDM, sambung Marudut, bisnis travel akan terhenti hingga Juni mendatang. "Sesuai data-data yang masuk kondisi ini akan terjadi hingga Juni mendatang, hal itu dapat dilihat dari kontrak-kontrak kerjasama yang sudah dibatalkan," ujarnya.


Kini pengusaha travel yang tergabung dalam IPDM menunggu kebijakan teranyar pemerintah terkait angsuran bank dan leasing.


"Kami sendiri sudah bingung untuk menutupi angsuran pembelian bus-bus pariwisata yang harus dibayar setiap bulan. Jika tidak ada pendapatan seperti sekarang ini, bagaimana untuk melunasinya. Oleh karena itu, kami berharap ada kebijakan khusus yang dilakukan pemerintah Sumatera Utara bagi pelaku wisata," harap Marudut.


Koresponden Medan: Eben Pinem


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30