Santer isu Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe, merawat seorang pasien suspect virus corona, Senin 16 Maret 2020 malam pukul 23.30 WIB. Ternyata, RS (19) mahasiswa sebuah perguruan tinggi Jogjakarta asal Saribudolok, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, itu hanya mengalami penurunan trombosit.
“Berita RSU Kabanjahe menangani seorang mahasiswa Jogjakarta asal Saribudolok, positif COVID -19 tidak benar. Penyataan itu terlalu premature. Hanya kementrian yang dapat menyatakan itu positif COVID-19 atau tidak. Pengumumannya satu pintu, jadi dari mana sumber mereka memposting itu di akun FB nya pun saya bingung”, ujar Direktur RSU Kabanjahe dr. Arjuna Wijaya Bangun, kepada correcto.id, Selasa 17 Maret 2020.
Sehubungan isu tersebut, dr Arjuna Wijaya Bangun menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Postingan di medsos perihal corona yang tentunya menyita perhatian.
Oleh karena itu, Direktur RSU Kabanjahe juga berharap pengguna media sosial agar lebih bijaksana, sehingga tidak menimbulkan kepanikan banyak orang.
“Dari hasil rontgen, pasien tersebut bersih dari pneumonia. Deman pasien asal Saribudolok itu juga tidak ada, hanya saja trombositnya rendah. Apakah DBD atau tidak akan kita periksa lebih jauh.
Untuk sementara ini, dia hanya di diagnosa DBD. Untuk menyatakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) pun harus melalui tim, bukan perorangan. Kita tidak boleh sembarangan membuat kesimpulan”, ujar dr Arjuna.
Koresponden Medan: Eben Pinem
Editor: Ahmad Mikail