Berita viral seorang diver ojek online yang bernama Marwansyah kini harus menerima kenyataan yang pahit. Pasalnya anak tercintanya yang bernama Bhianka Zhietara Rasyah binti Marwansyah atau yang akrab dipanggil Ara ini, meninggal dunia dalam klecelakaan yang tidak wajar yang terjadi di Perumahan Permata Hijau Bogor, ini terjadi sekitar pukul 11.45 WIB, Kamis 23 Januari 2020.
Kecelakaan tersebut bermula, pada saat putrinya Ara yang sedang bermain bersama temanya Dila di sekitar perumahan tersebut. Tanpa di sadari oleh Ara dan Dila sebuah mobil HRV berwarna putih yang di ketahui dikendarai oleh Hermawan alias Ego yang melaju dari arah luar perumahan menabrak Ara dan Dila.
Setelah kejadian tersebut kondisi Ara kritis, sedangkan kondisi Dila temanya Ara hanya luka-luka ringan. Pada saat kejadian tersebut Dila teman Ara langsung memberi tahu ibu Ara yang berada di rumah.
Namun sesampainya di lokasi kejadian tersebut mobil yang menabrak Ara masih berada di tempat kejadian dan membawa ara ke rumah sakit tanpa memberi tahu Ibu nya Ara yang masih kebingungan mencari Ara.
“Setelah istri saya keluar dan menuju TKP, mobil si penabrak masih ada di situ. Istri saya mencari keberadaan putri saya di kolong mobil sambil berteriak, tapi putri kami tidak ada di kolong mobil, melainkan sudah ada di dalam mobil bersama tetangga dan penabrak. Lalu mereka pergi tanpa memberitahukan istri saya yang sedang kebingungan mencari putri saya,” ujar Marwan.
Bahkan setelah mengetahui sang anak di bawa ke rumah sakit Regita lalu menyusul ke rumah sakit, namun sampai di sana ternyata nyawa Ara sudah tidak tertolong. Jenazah Ara kemudian dibawa ke rumah untuk dimakamkan, namun menurut Marwan proses pemakaman yang dibantu oleh warga telalu terburu-buru, padahal saat itu masih ada keluarga yang ditunggu.
Marwan dan Regita sangat kecewa, karena hingga sang putri dimakamkan tidak ada iktikad baik dari pelaku untuk bertanggung jawab.
“Saya tidak melihat dan bertemu dengan pihak penabrak sama sekali. Kami sekeluarga memutuskan untuk melapor ke pihak berwajib, tapi lagi-lagi warga yang mencegah kami. Dengan alasan diselesaikan secara kekeluargaan saja. Kami sekeluarga mengerti betul bahwa ini adalah musibah dan kehendak dari Allah," katanya.
Hingga 40 hari kematian putrinya, pihak penabrak belum menunjukkan iktikad baiknya. Akhirnya Marwan memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Dramaga, Bogor. Namun, sayangnya tidak ada kelanjutan karena tidak ada saksi dan barang bukti.
“Kita mau bikin laporan, kata Polisi enggak bisa nerima laporan secara tertulis, karena barang bukti mobil di over credit oleh penabrak," tulis Marwan.
Menurut Marwan pelaku yang menabrak anaknya ini merupakan calon lurah di daerah Bogor, bahkan hingga kini pelaku masih bebas berkeliaran diluarsana.
“Banyak rumor yang beredar bahwa si penabrak adalah calon lurah atau kades di sana. Ditambah, si penabrak ini merupakan anak dari mantan kades lurah di sana. Sedangkan saya dan istri hanyalah pendatang” lanjutnya.
Marwan dan Regita, beserta keluarganya juga memohon bantuan moril dan doa serta dukungan dari seluruh rekan-rekan UJOL satu perjuangan, agar permasalahan yang sedang di jalani saat ini dapat terselesaikan sesuai dengan harapan dan ketentuan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.