Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan menyatakan tak terkejut dengan pengumuman pemerintah Indonesia terkait dua kasus Covid-19 dan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kebersihan.
"Kami tak terkejut dengan pengumuman ini dan kami mengantisipasi munculnya kasus-kasus lagi di hari-hari ke depan ini. Deteksi dini kasus dan kepastian [hasil uji] laboratorium sangat penting," kata Dr N. Paranietharan, dalam keterangan, seperti dilansir dari BBC, Selasa 3 Maret 2020.
"Covid-19 biasanya menyebabkan penyakit ringan dan [jika menyerang] anak-anak diketahui tidak berkembang menjadi penyakit yang parah," sambungnya.
Dia menjelaskan, ada kemungkinan lebih besar infeksi berubah menjadi penyakit parah. Jika, dia menambahkan terjangkit pada orang yang berusia di atas 60 tahun dan punya penyakit lain. Seperti, jantung dan diabetes.
Dr N. Paranietharan menghimbau, untuk selalu mencuci tangan dan menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin.
Dilain kesempatan, Agus Dwi Sutanto, Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, mengatakan bahwa perkembangan ini harus ditanggapi dengan memperluas ruang gerak penelusuran orang yang telah berinteraksi dengan pasien yang positif terinfeksi demi meningkatkan efektivitas pendeteksian dan penanganan kasus.
"Tentunya saat ini harus ada revisi, atau perubahan, ketika sudah ada kasus di negara kita. SOP kemarin sebagian besar adalah kalau kasus-kasus itu orang-orang yang berasal dari luar negeri atau negara terjangkit," kata Agus wartawan.
"Ada mungkin perubahan yang harus dilakukan dari kriteria definisi kasus, terutama pada kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau di luar negeri namanya suspect, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP), atau person under investigation. Tentu ini harus dilakukan revisi karena saat ini ada kasus di wilayah Jakarta dan sekitarnya," tambahnya.