Antisipasi Semakin Meluasnya Virus Corona, Erick Thohir Dorong Bio Farma Kembangkan Vaksin

Antisipasi Semakin Meluasnya Virus Corona, Erick Thohir Dorong Bio Farma Kembangkan Vaksin

Ahmad
2020-03-03 10:30:00
Antisipasi Semakin Meluasnya Virus Corona, Erick Thohir Dorong Bio Farma Kembangkan Vaksin
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Istimewa

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BUMN farmasi yakni Bio Farma untuk mengupayakan melakukan pengembangan vaksin corona untuk mencegah penyebaran wabah virus tersebut. 


"Yang pasti BUMN farmasi yakni Bio Farma akan (didorong) untuk siap membuat vaksin dan kalau sudah ada akan mereka coba," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin 2 Maret 2020.


Arya mengatakan BUMN farmasi ini akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin tingkat nasional maupun internasional. Seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.


"Bio Farma akan didorong untuk bekerja dalam rangka mengupayakan vaksin corona tersebut," katanya.


Sebelumnya Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan PT Bio Farma sedang membahas pengembangan vaksin untuk menangkal infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.


Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa penelitian juga sedang dilakukan untuk mengetahui potensi curcumin yang merupakan bahan aktif utama dalam kunyit sebagai obat penangkal infeksi virus.


Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan akan menindaklanjuti kejadian kasus Covid-19 di Indonesia dengan melakukan riset termasuk berupaya untuk menemukan vaksin atau obat bagi virus tersebut. Kementerian Kesehatan, kata Terawan, akan memanfaatkan dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia untuk riset yang kemudian hari menghasilkan obat atau vaksin.


Sebelumnya, dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang telah terlebih dahulu positif Covid-19. Menkes menyatakan kasus dua WNI itu menjadi kasus Covid-19 pertama di Indonesia.


Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi virus berbahaya yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Hubei, China.



Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30