Isu Virus Corona Membuat Nilai Tukar Rupiah Tertekan

Isu Virus Corona Membuat Nilai Tukar Rupiah Tertekan

adminweb
2020-02-27 17:45:00
Isu Virus Corona Membuat Nilai Tukar Rupiah Tertekan
Foto Istomewa

Virus corona (Covid-19) yang makin mengkhawatirkan membuat nilai tukar rupiah makin tertekan.

Siang tadi, kurs rupiah di pasar spot melemah ke level Rp 13.985 per dolar AS. Nilai tukar rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 2,12% selama sepekan.

Kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) hari ini juga makin melemah, tembus ke level Rp 14.018 per dolar AS. Kurs Jisdor pun mengalami depresiasi 2,19% selama sepekan ini.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, isu virus corona meyebabkan situasi pasar keuangan yang sempat sangat kuat di awal tahun berbalik melemah saat ini. Maka dari itu, untuk meredam volatilitas pada nilai tukar rupiah BI telah memperkuat intervensi.

“ Bank Indonesia berusaha  smoothing  volatilitas. Yang kami lakukan adalah  triple intervention  untuk stabilkan sektor moneter,” tutur Destry Rabu 26 Februari 2020.

Pertama, BI meredam volatilitas melalui pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF). Instrumen hedging untuk investor asing yang hendak masuk ke Indonesia ini, terbukti efektif menjaga stabilitas kurs sejak diberlakukan pada 2018 lalu menurut Destry.

“DNDF juga memberikan konfidens penuh bagi investor karena bisa memberikan arah yang lebih  real terhadap eskpektasi kurs,” kata Destry. 

Kedua, BI melakukan intervensi pada pasar spot, meskipun jumlahnya sedikit. Intervensi di pasar spot penting karena menurutnya ada hubungan erat antara arus offshore terhadap pasar spot.

Terakhir, BI aktif masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) sebagai pembeli. Karena intervensi pada pasar obligasi domestik diharapkan efektif menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, selain sebagai langkah konversi instrumen keuangan dari sertifikat BI ke SBN milik pemerintah.

“Kita tahu hubungan pasar obligasi dengan rupiah sangat dekat. Dengan masuk ke pasar obligasi, kita membantu menstabilkan sektor keuangan khususnya rupiah. Terbukti yield SBN relatif stabil di sekitar 6,5%  itu juga karena investor melihat kredibilitas pemerintah,” jelas Destry.

Destry menegaskan, BI dan pemerintah akan terus menerapkan bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga stabilitas rupiah.

“BI berkomitmen sebagai  first line of defense untuk menjaga stabilitas rupiah,” tegasnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30