Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengaku telah memiliki strategi untuk mengatasi konflik pendirian dan pengerusakan rumah ibadah.
"Kemudian tentang rumah ibadah kami, sudah coba pola baru mudah-mudahan bisa lebih baik. Kebetulan kami kalau ditanya pasti kami mengatakan masalah rumah ibadah kecil sekali. Tapi sebetulnya kalau kita inventarisasi di lapangan memang cukup besar," kata Facrul saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR, Rabu 26 Februari 2020.
Kemenag, kata Fachrul telah menyelesaikan konflik tersebut sebelum muncul ke publik.
"Tapi kami akan coba mengeliminasi sebelum dia muncul ke permukaan. ini yang sudah kami lakukan. Beberapa tempat sudah mulai baik, jalan. Dan kami akan coba ke depan," ungkapnya.
"Karena biasanya kalau sudah terlanjur ke permukaan di dalamnya sudah muncul gengsi, sudah muncul masalah politik dan sebagainya," katanya.
Dengan demikian, dia mengungkapkan pengerusakan rumah ibadah itu akan dibatasi lebih awal sebelum ramai di publik. Facrul juga menyebut, pihaknya sudah mendata tempa yang rawan dengan konflik pendirian dan pengerusakan rumah ibadah.
"Sehingga ke depan kita coba untuk mengatasinya lebih awal sebelum dia muncul ke permukaan. Sudah kami inventarisasi di semua seluruh Indonesia nanti akan kami mulai dari tempat-tempat tertentu yang menjadi skala prioritas," tegas Fachrul.