Underpass Kemayoran masih terendam banjir. Samapi saat ini, petugas gabungan di lokasi masih melakukan penyedotan air.
Sebanyak 9 pompa disiagakan dan terdiri dari Pompa TNI AL Koarmada I 1 set, PPKK 2 unit, PUPR 2 unit, Damkar Jakarta Pusat 3 unit dan Damkar Jakarta utara 1 unit.
"Total ada 14, tapi yang beroperasi 9. Yang 5 lagi off," kata Palaksa Denmako Koarmada I Letkol Laut (P) Maswedi, Minggu 9 Februari 2020.
Dia mengatakan, hujan yang terjadi tidak mempengaruhi peningkatan air yang signifikan. Namun debit air disebut akan mengalami peningkatan, jika air dari gorong-gorong di depan underpass meluber.
"Mohon doanya supaya gorong-gorong di depan ini tidak sampai tumpah. Jadi kalau ujan itu penambahan airnya tidak signifikan, yang signifikan itu bila gorong-gorong di depan kita ini tumpah. Karena air ini kan dari gorong-gorong, kalau ini balik ya kita nggak ngerti lagi," ujarnya.
Maswedi menerangkan, salah satu kendala lamanya proses penyurutan air dikarenakan jumlah pompa yang terbatas. Semakin banyak pompa, menurutnya akan semakin mempercepat air surut.
"Ya jumlah pompanya aja kita terbatas. Semakin banyak pompa semakin cepat kita menguras," terangnya.