Komisaris Besar Polisi Asep Adisaputra, mengklaim situasi di Natuna, Kepualauan Riau, sudah kondusif terkait proses karantina terhadap 238 WNI yang baru saja dievakuasi dari China terkait virus corona.
"Situasi saat ini kondusif. Terjadi dialog antara masyarakat dan aparat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Asep Adisaputra, di Jakarta, Senin (3/2).
Sebelumnya, Warga Natuna, Kepulauan Riau kembali melakukan aksi di depan DPR Natuna untuk meminta agar lolaksi obeservasi 238 orang WNI dari Wuhan di lakukan di kapal perang.
"WNI dari Wuhan kami minta dipindahkan ke kapal perang dan diobservasi di lepas pantai. Ini rasa bentuk nasionalisme kami agar (lokasi observasi) jauh dari permukiman," ujar orator dalam demonstrasi di halaman kantor DPRD Natuna, Senin (3/2).
Lebih lanjut, para pendemo juga menegaskan tidak pernah bermaksud menolak WNI dari Wuhan, China yang dievakuasi karena merebaknya virus corona. Tapi pendemo meminta agar lokasi observasi benar-benar jauh di permukiman guna mengantisipasi munculnya dampak kesehatan warga sekitar.
"Jangan ada kesan kita menolak WNI. Kita sangat berkeprimanusiaan, tapi (lokasi observasi) ditempatkan di tempat yang jauh dari penduduk," sambung orator.
Beberapa saat kemudian, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal menghampiri para demonstran tersebut. Bupati Natuna menegaskan tidak pernah diajak berkomunikasi oleh pemerintah pusat terkait pemilihan Natuna sebagai lokasi observasi WNI dari Wuhan, China.
"Kebijakan ini kebijakan dari pemerintah pusat bukan dari pemerintah daerah," tegas Abdul Hamid.
"Saya sudah menolak menyampaikan ke Menteri Kesehatan dan dengan ketua BNPB," imbuhnya.
Rencananya, tuntutan warga soal pemindahan lokasi observasi WNI dari Wuhan China akan diteruskan Bupati Natuna ke Presiden Jokowi.