Jubir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman meminta semua pihak menghormati kewenangan kementerian dan lembaga terkait proses evakuasi WNI yang tertahan di Hubei, China, akibat wabah virus corona.
Kemudian, dia mengatakan Istana berharap para WNI yang dievakuasi pun mendapatkan perlindungan yang optimal.
"Setelah ketibaan evakuasi WNI di Indonesia, pemerintah mengharapkan semua pihak untuk menghormati wewenang kementerian dan lembaga terkait sesuai Inpres No 4/2019 untuk melaksanakan kewajibannya sehingga WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei maupun seluruh masyarakat di Indonesia mendapat perlindungan dan pelayanan kesehatan optimal sesuai prosedur. Mari bergotong royong dan bahu membahu menghadapi dan melewati masa-masa sulit ini," kata Jubir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, dalam keterangannya, Sabtu (1/2).
Lalu, Fadjroel berterima kasih atas kerja sama semua pihak dalam proses evakuasi WNI dari Hubei. Fadjroel berharap masa-masa sulit ini segera terlewati.
"Terutama Pemerintah RRT, termasuk Dubes RRT di Indonesia, pemerintahan Provinsi Hubei, pihak Bandara Wuhan, tentu pihak KBRI yang tak kenal lelah sejak hari pertama merebaknya virus corona yang selalu berkomunikasi dengan 243 WNI di Hubei hingga evakuasi, juga Perhimpunan Peĺajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan yang selalu aktif bekerja sama dengan KBRI selama masa-masa sulit (lockdown) di kota Wuhan. Presiden Joko Widodo sangat menghargai semua upaya tak kenal lelah tersebut untuk saling membantu yang merupakan cerminan kegotongroyongan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Menlu Retno LP Marsudi mengatakan proses evakuasi WNI yang tertahan di Provinsi Hubei, China, akibat wabah virus corona telah memasuki tahap akhir. Pesawat akan diberangkatkan ke lokasi dalam waktu kurang dari sehari.
"Pagi ini saya telah bertemu dengan Duta Besar RRT di Jakarta, beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei. Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan oleh pemerintah RRT, keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Retno di kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (31/1).
Para WNI akan itu dijemput menggunakan maskapai Batik Air. Pesawat dikabarkan akan terbang pada siang ini.