Terowongan Lampegan merupakan salah satu terowongan tertua di Indonesia dan juga yang pertama dibangun di Jawa Barat. Terowongan yang berada di Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur ini menyimpan kisah misteri terkait Nyi Sadea.
Konon, di dalam terowongan sering kali muncul penampakan wanita berkebaya merah yang diyakini sebagai Nyi Sadea. Nyi Sadea merupakan penari ronggeng terkenal asal Cianjur pada masa Hindia Belanda. Ia diyakini memiliki paras yang cantik dengan kulit putih yang diwarisi dari salah satu kakeknya yang berdarah Belanda.
Baca Juga:
5 Kampus di Indonesia Punya Hantu yang Melegenda, Salah Satunya Kampus Universitas Brawijaya
Cerita Misteri 7 Area Angker di Kampus UNNES, Paling Seram di Ruang Dekan
Pada masa itu, Nyi Sadea telah menginjak usia 25 tahun dan belum memiliki pendamping hidup. Bersama dengan grup kesenian ronggenggnya, ia diundang untuk menghibur dalam pesta peresmian Terowongan Lampegan yang dihelat dengan sangat meriah.
Para pejabat Hindia Belanda pusat dari Batavia dan Priyangan pun hadir. Bahkan, tampak Gubernur Hindia Belanda yang saat itu dijabat oleh Cornelis Pijnacker Hordik, termasuk Bupati R.A.A. Prawiradireja.
Bersama dengan dua rekannya, Nyi Sadea menari di bawah rintik hujan memakai kemben merah dan selendang kuning. Ia berlenggak-lenggok di atas panggung kecil di mulut terowongan yang diterangi lampu pijar.
Jelang tengah malam, setelah penampilan Nyi Sadea berakhir, ia berteduh di dalam terowongan sambil menunggu hujan deras mereda. Tak lama, Nyi Sadea mendengar suaranya dipanggil, ia kemudian berjalan memasuki terowongan, lalu menghilang tanpa ada yang tahu ke mana dan menjadi legenda hingga saat ini.
Dalam Kisah Tanah Jawa diceritakan bahwa Nyi Sadea diperistri oleh pemimpin gaib di wilayah itu. Menurut pengamatan retrocognition yang tim Kisah Tanah Jawa lakukan, Nyi Sadea dijadikan tumbal bagi pemimpin istana gaib di atas bukit Terowongan Lampegan yang bernama Razamandala.
Ia dikorbankan sebagai syarat agar pemimpin gaib itu tak mengganggu proses pembangunan, karena selama proses pembangunan Terowongan Lampegan, sering kali ada pekerja yang meninggal. Razamandala tak meminta ritual tertentu, cukup dengan mengadakan acara ronggeng yang mengundang penari tercantik di wilayah Priangan.
Baca Juga:
Deretan Cerita Horor di Kampus UM, Salah Satunya Sosok Kultilanak Kerap Mengganggu Mahasiswa
Eks Rumah Sakit Nirmala Terkenal Angker di Ciamis, Begini Cerita Horor dari Warga
Desa Kosong Dihuni Ratusan Patung di Ciamis Terkenal Angker, Begini Cerita Horornya
Versi lainnya, penduduk setempat percaya bahwa Nyi Sadea dijadikan tumbal, tetapi bukan dengan cara menghilang sendiri tanpa jejak karena dijemput sesuatu yang gaib. Namun, karena dijadikan tumbal dan jasadnya ditanam dalam tembok terowongan.
Terlepas dari kisah misteri dan mistis yang menyelimutinya, Terowongan Lampegan juga menjadi saksi bisu perjuangan pemuda Indonesia menyerang Jepang untuk mendapatkan senjata, sebagai usaha memperjuangkan kemerdekaan.