Gunung Padai diyakini sebagai kerajaan gaib terbesar di Kalimantan Timur, Benarkah?

Gunung Padai diyakini sebagai kerajaan gaib terbesar di Kalimantan Timur, Benarkah?

Ekel Suranta Sembiring
2020-08-29 19:00:00
Gunung Padai diyakini sebagai kerajaan gaib terbesar di Kalimantan Timur, Benarkah?
Ilustrasi Kerajaan Gaib (foto: 3djuegos.com)

Jika di Pulau Jawa, kita mengenal Laut Pantai Selatan sebagai kerajaan jin sang penguasa laut, di Kalimantan Timur juga terdapat sebuah gunung yang dipercaya sebagai kerajaan yang terbesar yang ada di Berau.

Berada di Kecamatan Sambaliung, lokasi gunung yang digadang-gadang sebagai kerajaan gaib terbesar di Kalimantan Timur ini hanya berjarak 3 jam saja dari kota Kabupaten Berau. Sekilas tidak tampak berbeda dengan perjalanan lain yang melewati areal pegunungan.

Baca Juga:

Jalan Tongkeng di Bandung Menyimpan Mitos Dilarang Meniupkan Peluit, Ini yang Terjadi Bila Dilanggar

4 Nama Hantu yang Menjadi Urban Legend di ITB, Salah Satunya Hantu Tukang Bakso

5 Legenda Hantu di Indonesia, Salah Satunya Sosok Kambe di Kalimantan

Bagian sebagian orang, aura menyeramkan memang tidak akan terasa disini, hanya saja beragam mitos telah berkembang di sekitar Gunung Padai.

Jika melintasi kawasan Gunung Padai, selalu tampak awan gelap diantara langit yang begitu cerah. Langit di atas Gunung Padai ini seolah menyimpan banyak misteri. 

"Pengetahuan yang saya tahu dari orang tua, kalau dulu ada kampung. Kalau disitu ibaratnya harus memberi salam. Dulu saya nyupir agak sore, pas mau mutar musik itu agak keras sedikit. Jadi pas mau mindah lagu, ternyata musiknya dimatiin. Lepas simpang dari kampung Buyung-buyung, musik hidup dengan sendirinya," ungkap Mahyudin seorang Driver.

"Disaat-saat kita melewati Gunung Padai, sering sekali terdengar suara azan yang begitu keras, sedangkan kampung tidak ada dis ekitar sini. Saat itu kita perjalanan pulan dari Biduk-biduk arah ke Tanjung. Selama di perjalanan, kita konvoi tiga mobil, saya berada di tengah. Kira-kira melewati beberapa tikungan, terus teman saya kayak menghilang di belakang. Katanya mereka melihat lewat seekor binatang dan mereka berhenti, seharusnya kan tidak boleh," ungkap Yuliansyah seorang Driver.

"Kata orang tua dulu tidak boleh buang air kecil, pernah ada kejadian sekali bawa ibu-ibu turun kencing tiba-tiba aja pingsan," ungkap Ali seorang driver.

"Pernah waktu malam Jumat, lewat situ dan lagi bawa orang yang lagi hamil, mau USG. Kata orang tua dulu dilarang melintas membawa ibu-ibu yang sedang hamil," ungkap Mahyudin.

Masyarakat Suku Banua percaya, Gunung Padai ini memang menyimpan banyak misteri. Sehingga sebelum melintas, ada baiknya menyiapkan persembahan sebagai tanda permisi.

Di kerajaan Gunung Padai, terdapat seorang raja, hanya saja yang mampu melihat sosoknya adalah orang-orang tertentu saja. Masyarakat sekitar percaya bahwa air yang mengalir di sekitar Gunung Padai merupakan air suci yang ada hubungannya dengan kerajaan gaib.

Air yang mengalir ini ternyata menyimpan kisah mistis yang masih sangat diyakini oleh masyarakat sekitar. Belut keramat, kemunculannya secara tiba-tiba. Belut dengan panjang sekitar 30 cm ini muncul diantara celah-celah kecil tempat mengalirnya mata air. Makhluk yang diyakini sebagai sosok jelmaan penunggu Gunung Padai ini sering diberi makan oleh para pengunjung yang sengaja datang untuk berdoa serta bernazar.

Sayang, keberadaannya kini sudah tiada. Belut yang dikeramatkan diyakini telah memberikan karma bagi warga yang memakannya. Walau sosok belut penjaga sudah tak ada lagi, hal ini tidak mengubah keyakinan masyarakat untuk tetap melakukan nazar jika berada di Gunung Padai. 

Masyarakat yang ingin bernazar biasanya datang secara beramai-ramai menggunakan perahu dan melakukan serangkaian prosesi, mulai dari membersihkan diri di sumber mata air, bersantap bekal bersama-sama, kemudian menggantungkan batu sambil memanjatkan doa dan nazar mereka. 

Berasa di dekat perkampungan, kawasan laut di sekitar Gunung Padai, juga sering dijadikan tempat para nelayan untuk mencari udang sebagai mata pencaharian mereka. Menyadari kerap menangkap udang besar-besaran setiap harinya, masyarakat tidak melupakan tradisi selamatan laut.

Baca Juga:

Deretan Kisah Mistis di Area ITB, Salah Satunya Sopir Taksi Melihat Hantu Wanita Berjalan Melayang

5 Boneka Misterius yang ada di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia Boneka Jalangkung

6 Area yang Dianggap Angker di UNILA, Salah Satunya Gedung Teknik Kimia

Masyarakat sekitar Gunung Padai, bergotong royong membuat sepasang udang emas berbahan 10 gram asli, untuk dilepas bersamaan dengan sesaji yang disiapkan. 

Gunung Padai diyakini sebagai kerajaan gaib terbesar di Kalimantan Timur, tidak hanya kaki gunung yang dikeramatkan, para pengendara yang melintas di atas Gunung Padai pun turut menyakini adanya kerajaan gaib tersebut. Aroma kayu gaharu kerap kali dirasakan oleh orang-orang yang melintas.

Sumber: On The Spot


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30