Sebuah kisah seram yang berasal dari Jawa Tengah di Indonesia, dengan sosok Hantu hantu keranda atau Kromoleo yang merupakan sosok hantu yang berwujud rombongan pengantar jenazah.
Hantu ini sangat populer di desa-desa seperti di kawasan kaki Gunung Merapi. Banyak yang pernah mengalami atau melihat langsung penampakan keranda berjalan atau bahkan lengkap bersama para pengiringnya.
Dilansir dari berbagai sumber bahwa menurut warga yang berada di kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, bahwa dalam kepercayaan di kampungnya, wilayah yang dilewati hantu atau lelembut jenis ini akan mengalami sripah atau kematian pada salah satu warganya.
Saat itu salah satu warga mengalami ketika naik sepeda motor hendak ke Magelang. Di sebuah jembatan melihat kerumunan orang. Pas sampai disitu ternyata ada keranda dipikul dan diiring banyak orang. Ternyata setelah apa yang dilihat merupakan penanda karena keesokan harinya ditemukan sebuah angkudes terjungkal di jembatan itu dan penumpangnya banyak yang tewas.
Sebelumnya warga tersebut mengisahkan setelah mendengar cerita tentang Kromoleo ini dari pakdenya. Saat itu di kampung ada berita menyedihkan. Salah satu warga meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jakarta. Langsung dibawa pulang ke kampung halaman ke desa.
Suasana di desa berubah menjadi mencekam. Baru sore harinya jenazah tersebut tiba di rumah duka. Untuk sementara diinapkan dan baru keesokan harinya dimakamkan. Usai pemakaman, desa semakin sepi. Saat itu ada bersama pakdenya dia baru pulang dari rumah saudaranya. Ia harus melewati depan rumah warga yang baru meninggal itu.
Baca Juga : Wow! 5 Alat Ini Dimitoskan Dapat Memanggil Arwah Bila Dimainkan Secara Sembarangan
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Wanita Dibantu Hantu Bersalin di Gedung Bekas Rumah Sakit di Jawa Timur
Baca Juga : Bikin Merinding! Kisah Misteri Bus Sumber Kencono Dijuluki Sebagai Bus Hantu
Saat itu dia mengisahkanPakde berjalan kaki sendirian. Tapi setelah melewati rumah duka, ia mendengar suara orang di belakangnya dan jumlahnya sangat banyak. Padahal sebelumnya sepi. Pakde menduga ini hantu.
Suaranya mendengung, tak jelas apa yang dilafalkan. Pakdenya lalu menengok ke belakang. Ternyata suara itu berasal dari banyak orang sedang menggotong keranda mayat. Saat itu ia langsung tak bisa bergerak. Kami menyebutnya kami tenggengen. Pakde akhirnya berjongkok dan rombongan itu melewati pakde. Suaranya seram. Moleo...moleo...moleo....kromoleo. Moleo...moleo...moleo kromoleo," kata Puji melalui sambungan telepon.
Saat mengucapkan 'Moleo...moleo...moleo kromoleo' suara berubah ritmis seperti sedang membaca mantera. Meski hanya menceritakan pengalaman pakdenya, ucapan seperti mantera yang ritmis statis itu terdengar sangat seram.
Menurut warga itu, pakdenya sempat menengok keranda mayat yang digotong tanpa kain penutup. Di dalamnya terlihat mayat dibungkus kain putih kumal. Bau bangkai menyengat dari sosok putih itu.
Pengiringnya atau rombongan pengantar jenazah itu berjubah hitam dengan wajah pucat dan tatap mata kosong. Mungkin seperti zombie di flim-film itu. Pakde nggak menjelaskan rinci.
Pakde kemudian berusaha meneruskan perjalanan pulang dengan dikuasi raa takut. Apalagi bagi warga setempat, mereka mempunyai keyakinan bahwa jika melihat hantu pengiring jenazah, harus ikut mengantar hingga ke ujung atau perbatasan desa, alasannya agar tidak ada warga yang meninggal di desa mereka sendiri.
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Tanjakan Cikidang yang Dihuni Hantu Bertubuh Tak Lengkap
Baca Juga : Merinding! Kisah Menyeramkan Hantu Tallu Anna, Hantu Penculik Anak dari Sulawesi Selatan
Pakde berjalan mengikuti rombongan jenazah itu sampai batas desa, padahal rumahnya sudah terlewat jauh. Setelah sampai di batas desa, tepatnya di pertigaan jalan, rombongan hantu pengiring jenazah itu terus berjalan menuju desa tetangga.
Saat itu pakde membelokkan arahnya ke sebuah warung yang berada di pojok pertigaan jalan itu. Warung itu sudah tutup. Pakde membangunkan pemilik warung dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Keesokan harinya, ada warga meninggal di desa tetangga yang dituju rombongan hantu pengiring jenazah itu.