Inilah Goa yang Diyakini Sebagai Tempat Lahir Sisingamaraja yang Banyak Dikunjungi Para Pejiarah

Inilah Goa yang Diyakini Sebagai Tempat Lahir Sisingamaraja yang Banyak Dikunjungi Para Pejiarah

Alpandi Pinem
2020-07-09 13:00:05
Inilah Goa yang Diyakini Sebagai Tempat Lahir Sisingamaraja yang Banyak Dikunjungi Para Pejiarah
Tombak Sulu-sulu Sebagai Tempat Lahir Sisingamaraja


Indonesia memang memiliki banyak sekali mitos-mitos yang sudah ada sejak zaman dulu namun tetap terjaga hingga kini. Namanya juga mitos, tidak ada yang bisa membuktikan kebenaran atau kesalahannya. Semua itu dibiarkan, bagi yang percaya silakan, bagi yang tidak percaya juga silakan. Terbiasa dengan hal semacam itu, mitos-mitos justru seringkali berguna agar masyarakat tidak sembarangan dalam berbuat sesuatu.

Salah satu mitos yang kerap beredar di berbagai wilayah di Indonesia ialah  Tombak Sulu-sulu, salah satu situs budaya yang ada di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Tempat ini merupakan goa tempat kelahiran dari Raja Sisingamangaraja I.

Lokasi Tombak Sulu-sulu tepatnya berada di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok, Humbang Hasundutan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Ketika memasuki kawasan Tombak Sulu-sulu, akan terasa suasana yang tenang dan hawa sejuk. Saat saya mendekati lokasi Tombak Sulu-sulu terdapat satu pendopo sederhana.

Aturan yang harus dipatuhi pengunjung berada di Tombak Sulu-sulu yang merupakan goa kelahiran Raja Sisingamangaraja I, yakn dilarang berkata kotor, lalu membersihkan muka dengan minum air perasan jeruk purut.

Baca Juga : Kisah Makam Keramat Terpanjang di Tangerang yang Banyak Dikunjungi Para Pejiarah

Baca Juga : Seram! Begini Kisah Pohon Keramat di Gunung Kidul yang Tegak Kembali Setelah Tumbang

Baca Juga : Sakralnya Kampung Pitu Gunungkidul yang Hanya Dapat Dihuni 7 Keluarga, Bila Dilanggar Ini Akibatnya!


Unte pangir sebutan untuk jeruk purut dari tanah Batak, melambangkan sebagai pembersih tubuh bagi raga manusia. Pengunjung yang sedang datang bulan atau menstruasi diharapkan juga untuk meminum air perasan Unte pangir. Setelah pengunjung meminum dan cuci muka dengan air dari unte pangir, sudah dinilai layak untuk masuk di di Tombak Sulu-sulu.

Warga juga tak diperkenankan membawa makanan haram seperti daging babi dan anjing masuk ke dalam lokasi. Sebab, pantangan itu dilakukan karena Raja Sisingamangaraja menganut ajaran Parmalim. Itu menjadi salah satu pantangan jika datang ke Tombak Sulu-sulu.

Hal tersebut juga berlaku kepada seseorang yang baru saja memakan daging babi, yang tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam goa. Sebelum memasuki goa, pengunjung diharuskan melepas alas kaki. Masuk di gua tanpa alas kaki adalah tradisi untuk menjaga kesucian tempat tersebut. Oleh karena Tombak Sulu-sulu merupakan tempat yang sakral.

Walaupun jarak pintu masuk dengan goa sangat dekat, rasanya seakan berjalan lumayan jauh. Pengalaman ini tentunya akan berbeda pada tiap orang, karena harus berjalan pelan-pelan dan menentukan tumpuan yang pas. Terdapat banyak bebatuan yang tajam dan licin, jika salah menentukan tumpuan akan tergelincir dan dapat membahayakan keselamatan.

Setelah melewati jalan yang terjal,  Goa terbilang cukup besar, di dalam gua tersebut dapat diisi sebanyak lima sampai enam orang. Keadaan di dalam goa terasa lembab dan sejuk. Suasana hening dan gelap, jika di luar sedang gerimis, tetapi air hujan tidak akan masuk ke dalam gua.

Baca Juga : Kisah Misteri Makam Orang Sakti di Banyumas yang Kerap jadi Tempat Ritual Warga

Baca Juga : Seram! Begini Kisah Misteri Istana Gaib dan Ular Raksasa di Pantai Glagahwangi Demak

Baca Juga : Ini Sejumlah Fakta Menarik Kraton Gunung Kawi yang Dikenal Sebagai Tempat Pertapaan Para Raja


Gua tersebut kini masih sering dikunjungi wisatawan untuk berdoa. Mereka percaya dengan berdoa di Tombak Sulu-sulu doa mereka akan dikabulkan. Doa yang dipanjatkan seperti ingin memiliki jodoh dan mendapat kerutunan.

Warga setempat percaya, sesajen itu biasanya dibawa oleh para pengunjung atau peziarah ketika datang ke lokasi tersebut. Para peziarah sebagian besar berdoa untuk Raja Sisingamangaraja.

Terdapat cerita mitos yang ada di masyarakat setempat. Konon jika ada seseorang yang datang dan berniat buruk bagi gua tersebut, akan diserang oleh ular kobra. Anehnya ular kobra itu hanya muncul saat ada oknum yang ingin mencuri, merusak, mengotori Tombak Sulu-sulu.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30