Kementerian Keuangan membuka peluang baru bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk bergabung sebagai pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai kebutuhan tenaga lapangan semakin meningkat sehingga tidak seluruh posisi dapat diisi oleh pegawai dengan latar belakang teknis.
“Bea Cukai itu kan butuh tenaga lapangan tuh, jangan semua bawa tenaga teknisnya,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, struktur pekerjaan Bea Cukai menuntut petugas yang mampu bergerak cepat dan fleksibel di lapangan. Karena itu, pemerintah akan merekrut sekitar 300 lulusan SMA dari berbagai daerah di Indonesia. Rekrutmen akan dilakukan langsung di daerah masing-masing untuk mengakomodasi kebutuhan tenaga lokal.
“Sebagian juga karena kurang orang, kita akan rekrut 300 lulusan SMA dari seluruh Indonesia. Direkrut di masing-masing lokasinya nanti,” katanya.
Meski membuka peluang bagi lulusan SMA, Purbaya memastikan bahwa rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026 akan kembali difokuskan pada lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Kebijakan ini ditempuh setelah Kemenkeu merekrut 1.100 pegawai non-STAN pada tahun berjalan. Dengan demikian, formasi tahun berikutnya diarahkan untuk alumni STAN guna menjaga keseimbangan kompetensi di internal kementerian.
“Next-nya STAN semua. Karena 1.100 sebelumnya sudah direkrut dari luar STAN,” tegasnya.
Purbaya menjelaskan bahwa strategi perekrutan ini merupakan bagian dari rencana besar Kemenkeu dalam menambah jumlah personel hingga 2029. Dalam lima tahun ke depan, kementerian menargetkan total 19.500 rekrutmen baru untuk mengisi kekosongan akibat pensiun, perpindahan instansi, pengunduran diri, dan faktor lainnya.
Rincian kebutuhan pegawai tersebut tertuang dalam Rencana Strategis Kemenkeu 2025–2029 yang diatur dalam PMK Nomor 70 Tahun 2025. Pada 2025, Kemenkeu menyiapkan 2.100 formasi baru untuk berbagai unit kerja, termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sementara pada 2026 hingga 2029, rekrutmen dibuka sebanyak 4.350 formasi setiap tahun.






