Dalam perayaan 20 tahun Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025, dua seniman kontemporer Indonesia, Muklay dan Wulang Sunu, berkolaborasi menghadirkan proyek bertajuk Transfiguration. Tema ini menyoroti semangat perubahan dan percampuran lintas disiplin, menandai momen penting di mana seni rupa dan sinema saling menyapa dalam satu ruang artistik.
Muklay menghadirkan energi pop-surealis khasnya dengan figur-figur urban yang riuh, jenaka, dan penuh warna. Estetika visualnya yang berani mencerminkan semangat generasi muda yang dinamis dan ekspresif, membawa suasana kota yang hidup ke dalam ruang festival.
Sebaliknya, Wulang Sunu menyeimbangkan kekacauan itu dengan sentuhan mitologis dan bentuk organik yang meditatif. Karya-karyanya menambahkan lapisan reflektif, menghadirkan keseimbangan antara kesadaran spiritual dan modernitas.
Pertemuan dua dunia ini menciptakan narasi visual yang harmonis namun penuh kreatifitas. Lewat Transfiguration, Muklay dan Wulang menunjukkan bahwa batas antara film dan lukisan bisa melebur menjadi pengalaman sinematik baru, sebuah transformasi antara layar, kanvas, dan imajinasi.





