Zaskia Adya Mecca kembali menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan bagi korban banjir di Villa Nusa Indah, Bogor. Dalam aksi sosial ini, ia ditemani sang kakak, Tasya Nur Medina, serta sahabatnya, Indadari.
Zaskia membagikan momen perjuangannya saat menerjang banjir demi menyalurkan bantuan langsung kepada warga terdampak. Meskipun harus melewati medan yang penuh air dan lumpur, ia tetap bertekad membantu mereka yang membutuhkan.
Awalnya, Zaskia dan Indadari berencana mengadakan kajian untuk tuna netra serta membagikan bantuan bagi warga yang tinggal di bawah kolong jembatan pada 4 Maret 2025. Namun, setelah melihat berita mengenai banjir yang melanda berbagai daerah, mereka spontan memutuskan untuk melanjutkan aksi sosial dengan menyalurkan bantuan kepada korban banjir setelah acara tersebut.
"Melihat berita banjir di banyak tempat, aku chat Inda sebelum jalan, ‘Gimana kalau kita langsung gerak ke lokasi banjir dan bikin posko?’ Ternyata dia punya pemikiran yang sama," tulis Zaskia dalam unggahannya, Rabu (5/3/2025).
Setelah selesai dari kolong jembatan, mereka langsung membeli berbagai kebutuhan untuk korban banjir. Dana yang digunakan berasal dari donasi para dermawan, termasuk seseorang yang secara mendadak mengirimkan bantuan dalam jumlah besar.
"Awalnya, uang yang kami siapkan hanya untuk tuna netra dan keluarga di kolong jembatan. Lalu, aku buat link donasi Rangkul di @kitabisacom. Setelah dzuhur, ada seseorang yang tidak mau disebut namanya tiba-tiba transfer dalam jumlah besar dan meminta agar disalurkan ke korban banjir.
Aku sampai menangis karena Allah begitu memudahkan semuanya! Kami langsung belanja makanan, alat kebersihan, lilin, air minum, bahkan perahu karet," ungkap Zaskia.
Saat tiba di lokasi banjir, mereka menemukan bahwa belum ada posko bantuan yang didirikan. Zaskia pun segera berkoordinasi dengan anggota TNI yang bertugas agar bantuan bisa tersalurkan dengan baik.
"Begitu sampai di Villa Nusa Indah, belum ada posko bantuan. Tapi ada satu truk TNI dan perahu karet. Akhirnya, kami bekerja sama dengan bapak-bapak tentara. Mereka langsung bilang, ‘Kami butuh air minum, listrik mati sejak subuh dan banjir mencapai tiga meter!’" cerita Zaskia.
Menjelang sore, saat air mulai surut, timnya melanjutkan pendistribusian bantuan dengan mobil agar bisa menjangkau gang-gang kecil.
"Kami tahu bantuan ini tidak seberapa dibandingkan musibah yang mereka alami, apalagi di bulan Ramadan. Tapi setidaknya, kehadiran kami bisa memberi semangat bahwa mereka tidak sendirian dan ada yang peduli," tutupnya.