CTO MAJA Labs Muhammad Ali Muthohhari menjadi narasumber dalam
seminar nasional di STMIK Primakara, Bali. Dalam seminar tersebut, Ali yang membahas
mengenai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai dari konsep
hingga dampaknya.
Ali mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan saat ini harus diimbangi dengan intregritas pelaku bisnis.
Seminar Nasional di STMIK Primakara
STMIK Primakara menggelar seminar nasional yang mengusung
tema “Mengenal Kecerdasan Buatan AI: Konsep, Aplikasi, dan Dampaknya. Seminar
ini digelar pada Kamis, 11 Mei 2023 di Aula STMIK Primakara pada pukul 09.30
WITA.
Pembahasan mengenai AI ini dikupas tuntas oleh dua
narasumber yang hadir yakni CTO MAJA Labs, Muhammad Ali Muthohhari serta Ir. I
Gede Andika, M.Kom yang merupakan pengajar dan praktisi kecerdasan buatan.
AI Dibuat Untuk Meniru Manusia
Dalam seminar tersebut, Ali Mothohhari menjelaskan bahwa
penerapan AI dalam dunia bisnis dirancang untuk memberikan kemampuan pada komputer
untuk meniru, menganalisis, memahami, serta mengambil keputusan seperti yang
dilakukan oleh manusia.
“Pemanfaatan taknologi Kecerdasan Buatan di Masa Depan dapat
membantu mengambil keputusan yang cepat dan lebih minim resiko,” ungkap Ali Muthohhari.
Ali juga mengungkapkan bahwa MAJA Labs menerapkan kecerdasan
buatan dalam teknologi Augmented Reality salah satunya dalam event Bali Fashion
Week 2022 lalu. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan awareness sebuah
product.
Tantangan Teknologi AI di Masa Depan
Memiliki dampak positif dan negatif, perkembangan teknologi
AI masih menghadapi sejumlah tantangan hingga saat ini termasuk perlunya memperbaiki
persepsi terkait kecerdasan buatan (AI) di masyarakat umum.
“Perlu adanya Etika Kecerdasan buatan sehingga masyarakat dapat terhindar dari persepsi yang salah tentang Kecerdasan Buatan itu sendiri,” imbuh Ali.
Baca juga: Perkuat Ekosistem NFT dan Web 3 di Indonesia, MAJA Labs Resmi Berkolaborasi dengan Sekuya
Disisi lain, perkembangan teknologi kecerdasan buatan ini
tetap harus diimbangi dengan integritas pelaku bisnis serta keamanan data.
“Perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan harus juga
diimbangi dengan integeritas pelaku bisnis terhadap keamanan data pelanggan,”
pungkas Ali.